Daerah

"Salah Ruang, Salah Buang, Usah Tebang, Antara Lubuk Gaung dan Bangsal Aceh Jelang Hari Mangrove Sedunia dan Hari Puisi Nasional 26 Juli 2025"

Selasa, 22 Juli 2025 | 15:15:57 WIB
Darwis Mohd Saleh, Pemerhati Lingkungan dan juga seorang Seniman Kota Dumai

Kota Dumai, (Riau)-RPC

Oleh : Darwis Mohd Saleh, LSM Lingkungan/Seniman

Salah Ruang tata ruang membangun perkembangan berdasarkan bukti sebidang tanah ahli waris yang tak tepat letak berdasarkan dari nama Jalan Raya PU Lubuk Gaung dengan nama Jalan Cut Nyak Din. Bidang tanah Cut Nyak Din ini dibelakang (Pesisir) sedangan Jalan Raya PU Lubuk Gaung (depan darat, pen). Istilahnya terkaut tanah orang oleh PT EUP dan disinilah muncul saling klaim itu pada sidang lapangan 4 juli 2025 antara perusahaan dan ahli waris. Macam salah kamar, macam salah masuk, macam salah cepuh.

Salah buang disini adalah dugaan ada aliran limbah kelaut dari kolam penampung dan tentu ini jelas salah buang. Mulai dari Lokal, Nasional, bahkan Internasional tak ada alasan izin untk perusahaan kencetkan (buang) limbahnya ke laut, apalagi limbah berat, berat sanksinya. Banyak Biota dan Ekosistim yang merana mesti dikira.

Usah tebang, jangan ditebang mangrove pada ruang yang disebut oleh Badan Pertahanan Negara lebih kurang luasnya 13, 5 hektar. Sebab itu penyerap karbon alami dari emisi yang dikeluarkan alat operasional perusahaan, jika dilakukan juga dapat kena sanksi dan penghentian sementara perusahaan, jangan macam-macam. Perusahaan harus ganti mangrove yang dibabat itu berkali lipat demi kelangsungan ekologi rumah udang dan ikan bagi dunia usaha nelayan yang ada dikawasan.

Untuk itu di ingatkan pada DLH Kota Dumai dan DLHK Propinsi Riau agar segera mengambil sampel limbah yang kami (LSM PAB CLUB) adu sejak tanggal 9 Juli lalu. Alangkah mirisnya jika hingga tanggal 26 juli 2025 nanti tak peduli, sebab di hari itu adalah peringatan HARI MANGROVE SEDUNIA, dihari itu segala sanksi sudah dapat dikenakan pada pihak perusahaan yang sibuk mengatur untung di lingkungan pesisir Kota Dumai. Jika tidak diindahkan akan lahir Puisi-puisi pemberontakan mewakili alam semesta ini, sebab tanggal 26 Juli 2025 itu juga merupakan, dan para seniman-seniman Riau akan turut serta raungkan bencana lingkungan ini

Jelang sampai tanggal 26 Juli 2025 nanti, biarlah kusuap (pen) Negara dan Dunia usaha dengan sekeping Puisi ini:

TAK KAGET LAGI

sumpah tak terperanjat 
ikan dibelat tak lagi melompat
sebab tersantau 
limbah kencet engkau

sumpah tak tersedot
pontot sipot
sebab bergumpal limbah pekat
di ujung ulir dia punya pantat

mata tembakol makin terjojol
lumut tercemar disangka tiwol
ikan sembilang memang tak hilang
tapi dikuali limbah berlinyang

ketam senepak mulai tak nampak
ditimbun tanah berizin tidak
ikan belanak mandul tak kembang
jumpol pojol merajuk hilang

Dumai, 21 Juli 2025

Terkini