Daerah

Babinsa Bukit Batrem Ubah Lahan Tidur Rawan Karhutla Jadi Area Produktif

Senin, 01 September 2025 | 13:43:08 WIB

DUMAI - Lahan tidur yang rawan kebakaran kini diubah menjadi area produktif. Itulah yang dilakukan oleh Sertu Nono Supriadi, Babinsa Kelurahan Bukit Batrem, pada hari Senin, 01 September 2025.

Bersama warga, ia melaksanakan patroli, sosialisasi, dan pendampingan menanam ubi batang di Jalan Pendowo dan Jalan Imam Munandar. Kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mengatasi potensi karhutla dan meningkatkan ketahanan pangan di Kecamatan Dumai Timur.

Patroli rutin ini juga bertujuan untuk mendeteksi sejak dini lahan yang berpotensi terjadi kebakaran.

"Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya karhutla serta berfungsi sebagai monitoring titik api di lahan rawan Karhutla," kata Sertu Nono Supriadi.

Ia menambahkan bahwa upaya ini sangat penting untuk mencegah bencana sebelum meluas, sekaligus memastikan area rawan tetap terkendali.

Selain patroli, Babinsa juga mengadakan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini berfokus pada himbauan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan. Sertu Nono Supriadi mengajak seluruh warga untuk menjaga kelestarian alam.

"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan dengan membuka lahan untuk pertanian dan perkebunan tidak dengan cara membakar," tegasnya.

Menurutnya, cara ini adalah yang paling aman dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Sebagai bagian dari karya nyata, Sertu Nono Supriadi mendampingi warga dalam menanam ubi batang. Kegiatan ini merupakan upaya pemanfaatan lahan tidur yang rawan karhutla.

"Ini adalah salah satu upaya dalam rangka pemanfaatan lahan tidur yang rawan karhutla, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan," jelasnya.

Dengan menanaminya, lahan yang sebelumnya tidak terurus menjadi produktif dan risiko kebakaran pun berkurang.

Sertu Nono Supriadi juga menjelaskan bahwa pendampingan ini bertujuan untuk mengubah cara masyarakat mengolah lahan. Selama ini, banyak yang salah dalam melakukan penggarapan sehingga sering kali berujung pada bencana kebakaran.

"Kami ingin mengubah cara masyarakat petani mengolah lahan yang selama ini salah dalam melakukan penggarapan, sehingga tidak terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan," tuturnya.

Ia berharap, dengan adanya pendampingan dan sosialisasi ini, masyarakat dapat mengadopsi metode pertanian yang lebih aman dan berkelanjutan. Kegiatan yang berlangsung ini berjalan aman dan lancar, tanpa ditemukan titik api atau titik asap.

Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat di wilayah tersebut mulai meningkat. Babinsa Kelurahan Bukit Batrem berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya serupa demi menjaga wilayahnya tetap aman dari ancaman karhutla.***

Terkini