DUMAI – Polemik terkait dugaan ketidaktransparanan proses rekrutmen tenaga kerja di PT Sumber Tani Agung (STA) yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Penyebal, Kecamatan Sungai Sembilan, terus bergulir.
Sejumlah pelamar kerja mengaku kecewa lantaran hingga kini tidak ada kejelasan terkait pengumuman hasil seleksi, meski masa penerimaan berkas lamaran telah berakhir sejak pertengahan Agustus lalu.
Salah seorang pelamar asal Kecamatan Sungai Sembilan mengungkapkan rasa kecewanya karena pihak perusahaan terkesan menutup akses komunikasi.
“Kami sudah kirim berkas sesuai jadwal, tapi sampai sekarang tidak ada kabar. Email yang diberikan tidak merespons, bahkan ada yang mengaku aksesnya diblokir.,” ujarnya kepada wartawan, Selasa kemarin (17/9).
Keluhan serupa juga datang dari beberapa pelamar lain yang berharap adanya keterbukaan informasi dari pihak perusahaan. Menurut mereka, transparansi dalam proses perekrutan sangat penting agar tidak menimbulkan dugaan kecurangan dan diskriminasi.
Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Dumai, Satrio Wibowo, meminta PT STA untuk segera memberikan penjelasan resmi kepada publik. Ia menegaskan bahwa proses seleksi tenaga kerja harus dilakukan secara terbuka agar tidak menimbulkan kecurigaan.
“Terima kasih atas informasinya. Terkait pemberitaan mengenai rekrutmen di PT STA, kami sudah menghubungi pihak perusahaan. Mereka berjanji akan memberikan penjelasan kepada media karena proses seleksi memang ada di kewenangan mereka,” ungkapnya, Rabu (17/09).
Bowo menambahkan bahwa Disnaker Dumai hanya menerima laporan adanya rekrutmen, namun tidak ikut campur dalam proses seleksi.
“Kalau soal adanya rekrutmen, mereka melapor. Tetapi terkait proses seleksi itu kewenangan penuh perusahaan. Justru itu yang kami minta untuk mereka jelaskan ke publik karena ada dugaan tidak transparan,” tegasnya.
Polemik ini menambah daftar panjang persoalan klasik yang kerap muncul setiap kali perusahaan besar membuka lowongan pekerjaan di Kota Dumai. Masyarakat menilai pihak perusahaan seharusnya lebih terbuka dan profesional dalam menyampaikan informasi kepada pelamar maupun publik.
“Kami tidak minta diluluskan semua, tapi paling tidak ada pengumuman resmi. Jangan dibiarkan menggantung seperti ini, apalagi sampai ada dugaan permainan,” ujar salah seorang warga.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT STA belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan ketidaktransparanan proses rekrutmen.
Disnakertrans Dumai menegaskan akan terus mendorong agar perusahaan segera menyampaikan klarifikasi agar polemik tidak semakin meluas dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Kami berharap PT STA segera menyampaikan penjelasan secara terbuka. Transparansi adalah kunci agar tidak ada dugaan negatif di tengah masyarakat,” tutup Kadisnaker Dumai.***