DUMAI — Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Dumai, Agustiawan, ST menyatakan kesiapannya apabila Kota Dumai ditunjuk sebagai tuan rumah tunggal Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau XI, menggantikan Kabupaten Siak yang sebelumnya direncanakan sebagai tuan rumah bersama.
Hal tersebut disampaikan Agustiawan usai menghadiri rapat bersama Pengurus Besar (PB) Porprov Riau pada Selasa lalu. Dalam rapat itu, pihak Kabupaten Siak menyampaikan permohonan penundaan pelaksanaan Porprov dari tahun 2026 menjadi tahun 2027.
“Memang pada saat rapat itu kita mendapatkan informasi bahwa Kabupaten Siak meminta penundaan menjadi tahun 2027. Dari hasil pembahasan, PB Porprov kemudian menanyakan kesiapan Dumai untuk menjadi tuan rumah tunggal. Saat itu, kami sampaikan bahwa Dumai siap,” ujar Agustiawan, Rabu (22/10/2025).
Meski demikian, lanjutnya, kesiapan tersebut tetap harus dibarengi dengan evaluasi menyeluruh terhadap cabang olahraga yang akan dipertandingkan, kondisi venue, serta kemampuan anggaran yang tersedia di Kota Dumai.
“Kita tentu harus menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan yang ada di lapangan. Kesiapan venue dan fasilitas menjadi hal penting agar pelaksanaan Porprov nanti bisa berjalan lancar dan sukses,” jelasnya.
Agustiawan menyebutkan bahwa hasil rapat dan keputusan awal tersebut juga telah dilaporkan ke Gubernur Riau. Namun, berdasarkan informasi dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, Gubernur memutuskan untuk menunda Porprov Riau XI hingga tahun 2027 dengan alasan kondisi keuangan daerah.
“Kami memahami keputusan tersebut, namun penundaan bukan berarti menyelesaikan masalah. Justru ini bisa menjadi tantangan baru karena di tahun 2027 nanti juga akan ada persiapan menghadapi PON 2028,” ungkapnya.
Menurut Agustiawan, penundaan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pengurus KONI kabupaten/kota se-Riau, terutama terkait kepastian anggaran dan komitmen pemerintah provinsi terhadap penyelenggaraan Porprov mendatang.
“Kami bersama beberapa KONI kabupaten/kota berinisiatif untuk mempertanyakan secara formal komitmen pemerintah provinsi. Hingga kini, kami belum menerima surat resmi penundaan dari Pemprov Riau,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa sejumlah cabang olahraga di berbagai daerah telah melakukan persiapan dan penganggaran sejak dini, sehingga keputusan penundaan menimbulkan kekecewaan di kalangan pengurus cabor.
“Beberapa cabor sudah melakukan pembinaan dan mengalokasikan anggaran. Jadi wajar kalau mereka merasa kecewa. Harapan kita, Pemprov Riau bisa segera memberikan kejelasan agar semua pihak dapat menyesuaikan langkah,” katanya.***