Daerah

Kejurkot Lahirkanlah Atlit-Atlit Berprestasi Demi Kebanggaan Negeri Meski Serasa Dikebiri

Kamis, 25 Juli 2024 | 23:25:00 WIB
Agus Sumantri bersama anak didik peraih medali

Kota Dumai, (Riau) RPC

Cabang Olahraga (Cabor) Tenis Meja usai sudah menyelenggarakan pertandingan pada Kejuaraan Kota (Kejurkot) Dumai tahun 2024. Diketahui sebelumnya GOR (Gedung Olahraga) Sasana Suka, Bukit Datuk menjadi lokasi tanding.

Penyelenggaraan selama 3 Hari (21 s/d 23 Juli) ada beberapa hal menarik perhatian tersaji dan selayaknya diapresiasi. Karena terciptanya prestasi-prestasi dari sebuah dedikasi sehingga mendapat untaian medali. Uniknya hanya terjadi di sektor Puteri melalui Perkumpulan Tenis Meja (PTM) Bintang Muda.

Wakil Ketua KONI, Ujang Said dan Agus Sumantri bersama atlit peraih medali cabor Tenis Meja.

PTM Bintang Muda mendominasi pada kategori Beregu Puteri dengan pemain Lisa, Sari Riski dan Balqis Daska Zahira Puteri. Selain emas Beregu Puteri untuk Ganda Puteri medali emas juga disabet.

Hebatnya di sektor Tunggal Puteri terjadi perang saudara sesama mereka. Setelah melalui pertarungan sengit pada akhirnya Lisa berhasil meraih Juara 1 dengan menumpas perlawanan Sari Riski yang harus puas diposisi dua.

Pengalungan medali untuk atlit putri tenis meja.

Bersinarnya pemain-pemain PTM Bintang Muda tentunya tidak terlepas dari peranan Agus Sumantri S. Pd. Diketahui pria akrab disapa Agus menjadi Pelatih dan berkat tangan dinginnya melahirkan atlit-atlit muda berprestasi di cabor Tenis Meja.

Keberhasilan pemain-pemain PTM Bintang Muda menarik perhatian awak media mengulasnya lebih dalam. Melalui pesan WhatsAap, Agus Sumantri S. Pd menjawab pertanyaan awak media (Kamis, 25/07) dan berikut ulasannya.

Atlit tenis meja putri sebelum lakukan pertandingan.

"Alhamdulilah pemain-pemain kita (PTM Bintang Muda) sukses meraih prestasi puncak pada nomor-nomor andalannya terutama di sektor Puteri (Sebagaimana penjelasan diatas) ada 3 keping medali emas kita dapatkan". ungkap Agus yang berprofesi sebagai Pendidik.

Dengan prestasi gemilang oleh anak didiknya Agus berharap ke depannya ada perhatian lebih diberikan, karena selama ini boleh dikatakan tidak ada bantuan dari pihak-pihak terkait. Untuk tempat beserta perlengkapan latihan dilakukan secara gotong-royong dengan merogoh kocek sendiri. Bahkan orang tua atlit kerap memberi iuran demi kelancaran anaknya berlatih.

"Berharap agar skill dan kemampuan anak-anak bisa ditingkatkan lagi untuk masa mendatang, selama ini sarana dan prasarana dimiliki sangat tidak memadai namun tetap giat berlatih dengan semangat, oleh karena itu mohon perhatian dari pihak terkait". sampainya.

Lanjutnya lagi "Untuk sektor Puteri pemain-pemain kita sangat potensial dan dipercaya jika perlengkapan latihan memadai kemampuan bermain bisa lebih ditingkatkan, dan niscaya bisa berkompetisi di level lebih tinggi lagi, terlebih di Porprov 2026 Dumai menjadi tuan rumah bersama Siak tentu harus dibarengi prestasi memadai". pungkas Agus.

Awak media sendiri mengetahui, Agus Sumantri S. Pd telah lama malang-melintang di percaturan Tenis Meja Kota Dumai. Dalam melatih anak-anak usia dini agar bisa melahirkan atlit berprestasi terutama di sektor Puteri. Minimnya perhatian tidak menyurutkan tekad dan semangat. Tentunya harapan dan keinginan seorang Agus semestinya mendapat atensi dari pihak atau pemangku kebijakan di Bidang Olahraga, semoga saja terkabul.

Pada Kejurkot Dumai Tahun 2024 cabor tenis meja memperlombakan 7 nomor, terdiri dari : Beregu Putra, Beregu Putri, Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda Putri dan Ganda Campuran.

KONI Dumai sendiri saat pembukaan berharap agar Kejurkot Kota Dumai tahun 2024 berjalan lancar, aman dan sukses. Terpenting sekali melahirkan atlit-atlit handal yang bisa bersaing dan berprestasi pada Porprov 2026 kelak.

Apalagi Pemerintah Kota (Pemko) memberikan ekspektasi tinggi terhadap Kontingen Dumai yang ikut berlaga. Dengan menargetkan bisa bertengger di posisi 3 pada perolehan medali. Sebuah harapan berat namun bukan mustahil tidak bisa terealisasi.

Tentunya KONI selaku induk Organisasi Olahraga harus bisa menjawab tantangan diberikan oleh Pemko. Diketahui Walikota Dumai H. Paisal SKM., MARS untuk mencapai target yang diberikan berencana mengelontorkan Dana Hibah sebesar 9 Milyar untuk Tahun Anggaran (TA) 2025.

Beban berat ada di pundak Agustiawan ST selaku Ketua KONI, apakah kepemimpinannya bisa berjaya dan mendongkrak prestasi atlit Dumai. Banyak faktor mempengaruhi dan salah satunya dukungan dari segenap pengurus. Team Work dan kerjasama sangat perlu sesuai kapasitasnya (Kolektif Kolegial bukan Individual) dan mereka mesti diberdayakan dengan maksimal.

Perjuangan merajut prestasi baru dimulai, karena atlit berprestasi di Kejurkot akan diproyeksikan untuk Porprov. Namun awal perjuangan ditandai dengan kabar tak sedap, karena disebut-sebut ada beberapa cabor semula katanya diadakan dengan mengunakan sarana dan prasarana milik PT. KPI (Kilang Pertamina Internasional) Unit Dumai.

Dalam pemberitaan sebuah media Online ditulis terjadi hal-hal diluar perencanaan. Bahkan dalam narasi berita Wako Dumai H. Paisal SKM., MARS sampai mengeluarkan komentar keras. Atas peristiwa tersebut ada sekelompok masyarakat akan melakukan aksi Demo ke PT KPI.

Menarik perhatian adalah setelah pemberitaan terkait adanya kendala pemakaian fasilitas milik PT KPI Unit Dumai untuk beberapa cabor pada Kejurkot viral. Terbit berita susulan yang narasinya kontradiktif atau bertolak belakang.

Tentu saja hal itu menimbulkan berbagai ragam komentar di masyarakat. Jika kebenaran terjadi pada pemberitaan awal tentu sangat disayangkan, apalagi ada komentar seorang Kepala Daerah.

Menjadi pertanyaan berita susulan berisi narasi seakan-akan pihak yang disebut-sebut tidak mendukung Dunia Olahraga memberi komentar sebaliknya. Entah apa maksudnya apakah ingin meralat atau sebagai 'cleaning' untuk memulihkan kondisi yang telah terjadi.

Riak dan gejolak terjadi ditengah-tengah masyarakat,l semestinya segera di klarifikasi. Jangan menjadi perdebatan yang tidak berujung pangkal, prestasi lebih didambakan ketimbang adu narasi.

Katanya ingin "Bersinergi Membangun Negeri" nyatanya jauh "Panggang Dari Api" Keluarga sendiri yang berprestasi dikebiri.Entah apalah yang akan terjadi persepsi beda dengan narasi berharap segera usai hentikan tikai hindari sensasi.

Jalan panjang menanti jangan terjebak pragmatisme ukir dulu prestasi hasil datang sendiri. Jangan terlena oleh kata-kata manis laksana gula ternyata tipu daya pembawa prahara. Salam untuk semua majulah Dunia Olahraga kita, jawab tantangan Walikota.***(RPC)

Terkini