Dumai (RPC), - Yang sama-sama kita ketahui Gedung Diagnostic Center (DC) RSUD Kota Dumai yang mengalami keretakan yang cukup rentan dan sangat serius, pihak RSUD dan lainnya menolak berkomentar serta melempar kesana kesini untuk permasalahan Gedung.
Dikarenakan saat awak media meminta konfirmasi melalui WhatsApp kembali kepada pihak RSUD pada minggu lalu tidak ada satupun yang membalas pesan tersebut dan beranggapan seolah ini tidak masalah serius untuk dijadikan permasalahan.
Dan saat itu juga pihak awak media pada tanggal 13 juni 2022 meminta konfirmasi kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) melalui pesan singkat whatsApp.
"Saya tunggu diruangan kantor untuk konfirmasi terkait hal itu", ucap orang kejaksaan.
Disaat itu Kasi Intel Kejaksaan Negeri Dumai memberi tanggapannya, permasalahan ini kita harus tau dulu apakah bangunan tersebut dinilai dengan secara visual itu gagal bangunan atau hanya gagal dalam satu sisi saja.
"Menurut struktur secara visual harus diuji dengan orang yang bersangkutan dengan pekerjaan tersebut, baru kita bisa nilai apakah bangunan itu masuk dalam kategori gagal bangunan atau tidak", ungkap Kasi Intel saat dimintai konfirmasi.
Beliau juga mengungkapkan bahwa perihal ini tidak bisa diputuskan secara sepihak hanya dengan melihat saja.
"Karena secara sepihak saya tidak bisa langsung memutuskan gimananya ini beresiko", jelasnya.
Tanggapan tegas dari pihak APH (Aparat Penegak Hukum) ini bisa kita asumsikan bahwa pengerjaan bangunan ini harus semestinya di cari tahu kembali dan ditelusuri pengerjaannya, kenapa bisa terjadi beberapa keretakan parah pada gedung DC RSUD tersebut.
Ini menjadi perihal yang harus diusut untuk kejelasan pada bangunan Diagnostic Center (DC), dikarenakan gedung ini di budjetkan sangat besar di danai oleh APBD dengan anggaran 18 M.(***AS)