Peristiwa

Mosi Tidak Percaya Terhadap Lurah Purnama, Warga Berharap "Walikota Bijak Menyikapi"

Sabtu, 23 Juli 2022 | 16:14:25 WIB
Foto ilustrasi

Kota Dumai, (Riauperistiwa.co.id)-Beberapa waktu lalu diberitakan Lurah Purnama Rusli S.Sos., M.Si. dimosi tak percaya oleh 15 Rukun Tetangga (RT). Mosi tidak percaya dibuat karena menganggap Lurah tidak proaktif kepada masyarakat. Mosi yang mengatas namakan Forum Komunikasi Rukun Tetangga (FKRT) dikirim juga ke Walikota Dumai H. Paisal SKM., MARS tanggal 28 Juni kemarin. 

Mosi tidak percaya kepada Lurah yang Wilayahnya masuk dalam Kecamatan Dumai Barat tersebut menurut mereka yang menandatangani ada 3 hal yang mendasari yaitu;

1. Selama Rusli S. Sos., M. Si. menjabat Lurah Purnama tidak pernah mengakomodir masukan-masukan dari LPMK dan RT yang berada di wilayah Kelurahan Purnama.

2. Selama menjabat sebagai Lurah Purnama tidak mengajak partisipasi dari pihak LPMK dan RT yang mana dalam hal ini sebagai perpanjangan tangan dari masyarakat.

3. Terjadinya perbedaan pandangan atau Polarisasi dari satu RT dengan RT yang lainnya akibat kebijakan yang diambil bersifat Otoriter.

Terkait pemberitaan tersebut Lurah sudah membantahnya dimedia ini dan menyatakan tudingan itu tidak benar. Bahkan berupaya merangkul semua pihak mengajak bermusyawarah, perkataan itu ditunjukkannya dengan bukti undangan melalui pesan WhatsAap kepada RT dan pengurus LPMK, namun pengakuannya tidak ada yang hadir.

"Pertama saya menyangkal apa yang ada dalam mosi tersebut bahkan sebaliknya mengajak semua pihak seperti RT, LPMK serta masyarakat bersama-sama duduk dan berdialog namun tidak ada tanggapan, seharusnya mereka mengkedepankan musyawarah dan mufakat tapi jalur tersebut nampaknya sulit terealisasi". ungkapnya awali percakapan.

"Yang saya heran maunya apa, dan kalau ada pertemuan tatap muka kita bisa berdialog jelaskan dimana saya tidak proaktif kepada masyarakat biar saya mengetahui, inikan tidak saya disebut Otoriter, Polarisasi dan sebagainya, bertanggungjawab nggak dengan pernyataannya jangan sampai terjadi fitnah dan pencemaran nama baik jika tidak bisa dibuktikan kelak, karena ada konsekuensi". tambahnya tanpa merinci konsekuensi dimaksud.

"Pastinya saya ditunjuk pak Wali dan bekerja sesuai tupoksi serta tanggungjawab saya, sesuai amanah dan paling utama bekerja untuk masyarakat bukan untuk orang-orang tertentu apalagi kelompok, saya ditugaskan melayani seluruh lapisan masyarakat di Kelurahan Purnama". tegasnya.

"Semua tergantung pak Walikota saya ditunjuk sebagai Lurah Purnama ada pertimbangannya mungkin salah satunya karena saya dari sini juga (Purnama) agar bisa memajukan Daerahnya sendiri, namun jika ada beranggapan sebaliknya harus bisa dibuktikan jangan sampai persoalan ini timbul karena ada kepentingan lain dan itu harus disikapi dan disiasati".

"Saya sudah katakan berulang-ulang saya terbuka dengan semua pihak ayo kita berkomunikasi bicarakan baik-baik dimana kebijakan saya yang Otoriter dan akibatkan Polarisasi agar saya bisa menyadari dan segera memperbaikinya, namun sepertinya semua itu dicari-cari, sepertinya kedudukan saya sebagai Lurah yang dipersoalkan bukan kinerja". tutupnya.

Baru-baru ini kembali berita yang mengkait kedudukan Rusli selaku Lurah Purnama. Pemberitaan bertubi oleh kelompok yang sama disinyalir karena tidak ada tanggapan Walikota. Sebab sampai sekarang Paisal SKM., MARS sepertinya tidak menggubris terkait mosi tidak percaya tersebut.

Terkait adanya gonjang-ganjing kepemimpinan Lurah Rusli salah satu warga Purnama ikut berkomentar, kepada media ini Sabtu, (23/07) disebuah kedai kopi. Heran Lurah baru saja menjabat namun sudah mulai di isukan yang aneh-aneh bahwa secara pribadi saya juga punya penilaian jika mereka bisa menilai orang lain mengapa saya tidak.

"Persoalan ini tidak seperti yang diberitakan, dan tudingan ditujukan ke Lurah saya duga ada latar belakang lain, selama ini ada pihak-pihak merasa nyaman namun karena kehadiran Lurah Rusli eksistensinya bisa terancam maka dibuatlah suatu skenario bagaimana pak Lurah tidak lagi menjabat di Kelurahan Purnama". ungkapnya menduga apa yang terjadi.

"Memang sebesar apa kekuasan seorang Lurah hingga bisa bertindak Otoriter, terlalu mengada-ngada alibi yang dibuat dan saya sebagai warga masyarakat Purnama meminta pak Walikota menyikapi dengan bijak dan tidak serta merta mengambil keputusan yang keliru jangan karena desakan yang belum terbukti kebenarannya membuat keputusan salah". sebut warga yang enggan namanya ditulis.

"Saya sebagai warga beberapa kali berurusan di Kantor Kelurahan tidak ada masalah beres kok semuanya, jangan-jangan isu tersebut dilontarkan karena Lurah tidak mengakomodir keinginan mereka, karena saya juga mendengar percakapan-percakapan miror terkait mosi tidak percaya itu, namun itu baru sebatas isu, harapan saya agar pak Wali bijak menyikapi". tutupnya tanpa merinci lebih jelas percakapan miror apa.***(RPC)

Terkini