Kolaborasi Pembuatan Saung, Bagian Ornamen Pelestarian Lingkungan Dan Pemeliharaan Mangrove

Kolaborasi Pembuatan Saung, Bagian Ornamen Pelestarian Lingkungan Dan Pemeliharaan Mangrove
Pengerjaan pembuatan saung untuk kegiatan pembibitan mangrove/bakau.e

Dumai, RPC.

Sekelompok masyarakat bermukim sekitaran pesisir pantai tepatnya di Jl. Raja Ali Haji, Simpang Cempedak Gg. Saddam Kelurahan Purnama, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai. Secara mandiri dan swadaya membuat sebuah saung di pinggiran pantai. Pembuatan saung dalam Bahasa Sunda berarti rumah atau gubuk kecil bermaksud peruntukan sebagai pusat kepedulian lingkungan terutama pelestarian pohon mangrove.

Kegiatan pembibitan mangrove oleh Mastali Madu, Bidik Tipikor dan Politeknik Kelautan dan Perikanan.

Menamakan kelompoknya Mastali Madu, singkatan Masyarakat Tangguh Peduli Mangrove Kota Dumai, kelompok pemilik pandangan sama terhadap lingkungan. Didasari keprihatinan, kepedulian dan kecemasan atas keberadaan hutan mangrove di sekitar pemukiman mereka rawan terjadi kerusakan bahkan ada yang telah rusak.

Saung tersebut kelak direncanakan sebagai pusat pembibitan mangrove atau Bahasa lokalnya pohon bakau. Selain kelompok Mastali Madu, giat tersebut juga diikuti oleh Organisasi DPC Bidik Tipikor. Selama ini juga dikenal sebagai sebuah Organisasi yang konsen terhadap isu-isu lingkungan pada kawasan pesisir.

Pembibitan mangrove.

Selain kedua nama diatas, giat tersebut juga melibatkan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kota Dumai. Pada Selasa, (17/10/2024) berawal sedari pagi ketiga unsur diatas bahu-membahu dan bertungkus-lumus mengerjakan pembuatan saung.  

Zuria selaku Ketua Mastali Madu berterima kasih kepada DPC Bidik Tipikor dan Politeknik Kelautan dan Perikanan atas partisipasinya.

Pemancangan tiang saung.

"Alhamdulillah berjalan lancar pembuatan saung sekalian pembibitan mangrove berkat bantuan teman-teman dari Bidik Tipikor dan Politeknik, sangat berterima kasih kepada Sdr. Mansur dan Tim, Pak Djunaidi selaku Kepala dan Pak M. Nur dan Pak Andra selaku Dosen serta Adik-Adik Mahasiswa yang tidak bisa disebut namanya satu-persatu". ungkapnya kepada media ini melalui pesan WhatsAap.  

Tambahnya "Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan berterusan, serta sangat berharap kolaborasi ini untuk kedepan lebih rutinitas dilakukan dan dengan cangkupan skala lebih besar baik secara kualitas maupun kuantitas". sampainya dengan di dampingi Jaka selaku Sekretaris.  

Istirahat makan dari kegiatan pembuatan saung. 

Sedang Mansur selalu Ketua DPC Bidik Tipikor Kota Dumai menyatakan dan berharap keingina yang tidak jauh berbeda, kepada media ini hal itu diungkapnya.

"Semoga kegiatan pembibitan dan penanaman mangrove dimasa datang lebih rutin dilakukan, dan besar harapan selain bertiga (Mastali Madu, Bidik Tipikor dan Politeknik) instansi pemerintah Kota Dumai, Provinsi dan pemerintah Pusat mendukung kegiatan pelestarian lingkungan". ujar sosok yang dikenal peduli isu-isu lingkungan tersebut.

"Selain itu tentunya pihak perusahaan yang banyak beraktivitas disekitar pesisir Kota Dumai terutama di kawasan Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Sungai Sembilan ikut peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup di Kota Dumai, karena sudah bukan rahasia lagi keberadaan kawasan industri berperan besar terhadap kerusakan lingkungan". sebut Mansur.

Sebelumnya media ini juga pernah merilis bahwa kolaborasi 3 (tiga) unsur diatas beberapa waktu lalu melakukan giat serupa. Menanam ratusan bibit mangrove pada kawasan tersebut, artinya ini kali kedua mereka melakukan kolab.

Menilik uraian diatas maka sepantasnya apresiasi serta acungan jempol diberi, meski tanpa dukungan pihak lain tetapi berupaya terus-menerus melakukan pelestarian lingkungan. Terutama untuk kawasan-kawasan pesisir pantai yang banyak ditumbuhi pohon-pohon mangrove.***(RPC)