Dumai, RPC.
Hasil perjumpaan belah petang Jumat, (20/10/2023) dengan Panglimo Gedang terkait aksi mengurungkan diri pada lokasi tanah yang menurut beliau tanah tempat beliau mengurungkan diri dalam wilayah yang di pagar oleh PT. Pertamina Patra Niaga merupakan titik tanah keluarga beliau yang pada saat pembebasan lahan oleh PT. Pertamina Patra Dock awal tahun 2000-an belum dilaksanakan pembayaran ganti rugi atau pembebasan lahan.
"Aksi tunggal ini saya lakukan sebagai bentuk mempertahankan hak sebagai bagian Ahli Waris pemilik tanah dimana saya berdiri sekarang, simbol mempertahankan hak-hak masyarakat adat terhadap tanah kepemilikan keluarga". ungkap sosok pemilik nama sebenar H. Awaluddin.
Akhmad Khadafi dan awak media saat menyambangi Panglimo Gedang di lahan konflik.
Menyatakan siap keluar dari lokasi tanah yang diklaim dua pihak antara PT. Pertamina Patra Niaga dengan dirinya (Panglimo Gedang) selaku perwakilan Ahli Waris. Tetapi tidak asal keluar, sebelum ditunai dengan ketentuan-ketentuan hukum berlaku, karena Negara kita Negara hukum.
"Siap keluar dari sini (lahan disengketakan) tetapi bukan asal keluar ada persyaratan mesti dipenuhi, dan salah satunya jika Pengadilan mengeluarkan surat perintah Sita Eksekusi, namun sebelumnya harus dilakukan ukur ulang terhadap semua tanah yang di klaim oleh PT. Pertamina Patra Niaga, jika hasil pengukuran membuktikan tanah yang saya pijak ini masuk dalam kepemilikan PT. Pertamina Patra Niaga walau seukuran 1 inci, tanpa dipaksa dengan sukarela saya akan keluar, itu janji saya". sambung Panglimo Gedang.
Suasana kunjungan ke Panglimo Gedang oleh Akhmad Khadafi dan David Erisman.
Perjumpaan dengan awak media yang terjadi sekira Pukul 15:30 WIB juga dihadiri Akhmad Khadafi. Pada kesempatan itu awak media menanyakan sikap dari LAMR Kota Dumai terkait peristiwa tersebut. Karena persoalan ini bersangkutan dengan salah satu tokoh masyarakat adat Melayu Kota Dumai, yakni Panglimo Gedang.
Karena jika dibiarkan tanpa ada upaya penyelesaian dikhawatir akan menimbulkan konflik karena kejadian ini telah berlangsung sekitar 2 Mingguan. Banyak tokoh-tokoh serta orang-orang penting menjenguk seharusnya menjadi signal untuk menyikapi. Jika dibiarkan berlarut sewaktu-waktu bisa menjadi konflik vertikal di masyarakat, karena ketokohan seorang Panglimo Gedang menjadi magnet banyak pihak.
Terkait lontaran pertanyaan bagaimana sikap LAMR Kota Dumai dengan kasus Panglimo Gedang, Akhmad Khadafi akhirnya angkat bicara. Bahwa pihak LAMR Kota Dumai memandang serius dan mengesa persoalan ini segera dituntaskan.
"Terimo kasih atas pertanyaan, jadi izinkan sayo sampaikan di depan Panglimo kito ni bahwa pihak LAMR Kota Dumai sangat mengambil perhatian terhadap persoalan ini, dan dalam beberapa hari kedepan (Senin-red) menyurati PT. Pertamina Patra Niaga agar segera menyelesaikan konflik terjadi". terang Khadafi.
"Menyurati pihak Patra Niaga agar persoalan tidak berlarut karena ketokohan Panglimo Gedang persoalan ini mendapat banyak atensi masyarakat, terutama masyarakat adat Melayu Kota Dumai dikhawatir bisa timbul gejolak, terlebih memasuki tahun politik kito ingin (LAMR) kondusifitas Dumai tetap terjaga, mudah-mudahan hari Senin surat dari LAMR sudah ditujukan, perlu diketahui apa yang saya sampaikan ini hasil percakapan dengan Ketua Umum DPH LAMR Kota Dumai, Datuk Seri Drs Zamhur Egab, MM, saye takkan berani memberi keteranga jika tidak di perintah karena itu juga petang ini saye jumpai Panglimo". tandas sosok tinggi besar tersebut.
Seperti diketahui 2 Mingguan terakhir marak dibicarakan persoalan tanah antara Panglimo Gedang dengan PT. Pertamina Patra Niaga. Atensi bermunculan, pembicaraan oleh masyarakat kerap terdengar dibeberapa tempat seperti warung kopi, pasar dan lain sebagainya. Juga melalui Media Sosial (Medsos) kerap dibahas pada beberapa Group WhatsAap.
Selain itu juga menghiasi pemberitaan lini masa Media Online, berbagai narasi ditampilkan sesuai dengan interpretasi penulis. Kasus tersebut banyak menyedot perhatian publik karena ketokohan seorang Panglimo Gedang.
David Erisman yang ikut menemani Akhmad Khadafi ikut berkomentar terkait persoalan tersebut, berharap agar segera diselesaikan. Terlebih menyambut tahun politik, ketenangan dan ketentraman masyarakat Dumai harus menjadi skala prioritas. Berita berseliweran dengan aneka narasi harus segera diluruskan dan persoalan segera di tuntaskan sebutnya.
"Apapun narasi dalam pemberitaan bahwa intisarinya adalah rasa simpati dan empati masyarakat, terutama masyarakat adat Melayu Dumai terhadap sosok Panglimo Gedang sangat luar biasa, sehingga sikap LAMR Kota Dumai segera menyurati pihak PT. Pertamina Patra Niaga seperti disebutkan Datuk Khadafi tadi meneruskan sikap LAMR layak diapresiasi". ujar pria berkacamata itu.
"Sebuah keputusan tepat dan bijak meski belum bisa diprediksi akhir dari persoalan tersebut, minimal mencegah potensi konflik demi menjaga ketentraman masyarakat Dumai berbilang kaum, kondusifitas harus terjaga apalagi memasuki tahun politik, berharap tercapai keputusan terbaik dan seadil-adil, semua pihak harus bijak menyikapi". tutupnya.***(RPC)