Mengulik Masjid Habiburrahman Masa ke Masa Makin Mempesona Makin Terkesima

Prestasi Luar Biasa H Paisal SKM., MARS Saat Menjabat Walikota Jadikan Habiburrahman Masjid Istimewa

Prestasi Luar Biasa H Paisal SKM., MARS Saat Menjabat Walikota Jadikan Habiburrahman Masjid Istimewa
Potret terkini Masjid Agung Habiburrahman DIC

Kota Dumai, (Riau) RPC

Sejarah Singkat Berdirinya Masjid Habiburrahman Kota Dumai

Masjid Habiburrahman terletak di Jalan H.R. Soebrantas, kelurahan Teluk Binjai, kecamatan Dumai Timur, kota Dumai. Dahulunya lokasi tersebut sebagai pusat pemerintahan karena berdiri kantor Walikota serta beberapa kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Masjid Habiburrahman awalnya memiliki desain arsitektur khas yaitu cungkup susun tiga. Sebagaimana corak arsitektural masjid khas Nusantara pada masa lalu seperti masjid Demak di Jawa Tengah.

Penampakan Masjid Habiburrahman Tempoe Doeloe.

Masjid Habiburrahman didirikan oleh Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) era Presiden Soeharto berkuasa. Anggaran pembangunan berasal dari infak anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), TNI dan Polri yang muslim. Untuk disalurkan bagi kepentingan pembinaan dan pengembangan umat Islam, terutama dalam pembinaan sarana keagamaan

Pembangunan masjid dilakukan rentang waktu tahun 1987-1997. Secara keseluruhan masjid dibangun sebanyak 999 buah, tersebar dibeberapa Wilayah Indonesia.

Suasana malam hari di sekitaran Masjid Agung Habiburrahman senantiasa ramai dikunjungi warga.

Dumai selain masjid Habiburrahman yang telah direvitalisasi menjadi masjid Agung Habiburrahman. Satunya lagi adalah masjid AL-Hijriyah terletak di kelurahan Bumi Ayu, kecamatan Dumai Selatan. Untuk masjid AL-Hijriyah bentuk awal masih dipertahankan hingga kini. Bagi masyarakat ingin melihat keaslian/kembaran masjid Habiburrahman bisa berkunjung dan melihat-lihat masjid AL-Hijriyah. Bentuk dan rupa sama persis hanya dibedakan segi ukuran.

Dirubah dan Dipugar Total Oleh H Paisal SKM., MARS Saat Menjabat Walikota Dumai

Tahun 2021 masjid Habiburrahman dipugar habis dan dibangun kembali menjadi sebuah masjid megah dengan ragam arsitektur corak Islami.  Pembangunan masjid terinspirasi masjid Nabawi di Madinah. Masjid berciri khas kubah besar warna hijau bagian tengahnya serta menara menjulang diempat penjuru.

Wahana hiburan kendaraan hias pada jam dan waktu tertentu tidak di pungut biaya.

Selain itu bagian luar masjid dipenuhi relief disetiap sisi bangunan dan dengan halaman luas. Juga ada payung membran seperti di masjid Nabawi Madinah. Adapula bangunan guest house dibagian belakang masjid diperuntukkan jika ada tamu dan pejabat datang.

Terdapat pula beberapa gazebo atau saung sebagai tempat lesehan bagi pengunjung. Ada pula wahana mainan anak berupa ayunan serta luncuran. Serta itu kolam mini dilengkapi permainan perahu dayung berupa bebek. Terbaru ada kendaraan hias pada jam dan waktu tertentu tidak dipungut bayaran.

Kondisi Masjid Habiburrahman sebelum dipugar.

Pelantar dan dalam masjid memakai granit kualitas terbaik sehingga membuat lantai masjid menjadi sejuk. Dengan tikar sembahyang karpet tebal kualitas utama. Lengkungan bagian kubah dihiasi tulisan-tulisan kaligrafi dilengkapi lampu hias menggantung. Pintu masuk corak emas dipenuhi motif bertulis arab.

Pada taman terdapat pot-pot tanaman bunga sekaligus berfungsi sebagai tempat duduk.  Terdapat beberapa kursi taman dengan lampu-lampu hias. Kumpulan pedagang berjualan aneka perlengkapan sholat, seperti sarung, kopiah, tasbih, parfum non alkohol aneka aksesoris juga diperdagangkan sebagai cenderamata menambah ketertarikan pengunjung.

Awalnya Pusat Syiar Keagamaan Berubah Menjadi Icon Wisata Religi dan Wisata Kuliner

Pendirian awal masjid Agung Habiburrahman diperuntukkan sebagai pusat kegiatan keagamaan dan syiar Islam. Dengan kerapnya Dai-Dai kondang tanah air diundang melakukan ceramah keagamaan di masjid Agung Habiburrahman DIC. Serta seabrek kegiatan religi telah dilakukan seperti Ijtima Ulama Nusantara, Tabligh Akbar, Maulid Nabi  dan lain sebagainya.

Seiring berjalan waktu sesuai kebijakan H Paisal SKM., MARS (Walikota) saat itu. Disediakan lahan bagi para pedagang makanan atau jajanan. Terkini menjelma menjadi pusat kuliner berbasis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Menjelma menjadi wisata religi serta pusat jajanan kuliner kawasan DIC membawa berkah dan rezeki kepada banyak orang. Bukan hanya para pedagang makanan-minuman, penjual perlengkapan sholat. Tetapi bagi pelaku usaha Transportasi terutama pengusaha Bus Pariwisata. Karena Bus-Bus tersebut kerap dicarter oleh pengunjung dari luar Daerah karena mereka datang secara berombongan ke DIC.

Terus Berbenah Membangun Sarana Prasarana Pendukung Terintegrasi

Kawasan masjid Agung Habiburrahman DIC terus berbenah untuk melengkapi sarana lainnya. Di penghujung masa jabatan sebagai Walikota Dumai H Paisal SKM., MARS membangun sebuah Aula. Sekarang dalam tahap pengerjaan oleh rekanan pemenang lelang. Kelak bisa digunakan untuk berbagai acara seperti rapat, pertemuan, pentas seni, acara keagamaan dan lainnya. Tentunya keberadaan Aula menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung dalam kota dan luar kota.

Selain itu eks bangunan Dinas PUPR direvitalisasi menjadi sebuah Pesantren. Bekerjasama dengan sebuah Lembaga Pendidikan Islam berbasis di Turki. Ada 70 santri menuntut ilmu dengan komposisi 35 dari Dumai dan separuhnya luar Daerah. Direkrutnya santri luar dengan asumsi menjadi sarana promosi di Daerah asal mereka bahwa di Dumai berdiri sebuah Pesantren berkualitas.

Selain pembenahan di kawasan DIC kawasan sekitar atau Hinterland seperti Jalan H.R. Soebrantas setiap Sabtu malam disulap menjadi pusat jajanan berkonsep (Car Free Night). Dengan rekayasa lalu lintas, malam diakhir pekan Jalanan Soebrantas dipadati lautan manusia. Ribuan orang "tumplek" dan berjubel sampai ke dalam kawasan Taman Bukit Gelanggang (TBG).

Inovasi brilian menciptakan lokasi hiburan sekaligus terciptanya peluang usaha. Oleh H Paisal SKM., MARS sebagai sebuah maha karya patut diapresiasi dan diacungi jempol. Sebab menjadikan Dumai sebagai sebuah destinasi wisata lokal, pastinya berimbas secara ekonomi.

Menyulap masjid Habiburrahman seperti sekarang bukan satu-satunya dilakukan H Paisal SKM., MARS. Seabrek kegiatan dilakukan seperti mempercantik pusat kuliner Taman Bukit Gelanggang, membangun kawasan kuliner Jayamukti. Membongkar rumah dinas Ketua DPRD yang puluhan tahun tidak difungsikan kelak akan dijadikan sebuah Mini Soccer. Rumah dinas Walikota yang ditempati kini juga akan dibongkar dan dijadikan pusat olahraga serta taman bermain. Juga pusat kuliner, kelak akan media ini ulas satu-persatu dan disajikan ke hadapan pembaca.

Demikian rilisan singkat terkait masjid Agung Habiburrahman, Dumai Islamic Center dan kawasan Hinterland. Semoga bisa menambah wawasan untuk lebih mengenal Kota Dumai serta mengetahui lokasi tujuan wisata. Semakin banyak warga mengetahui terutama warga luar Daerah yang akan terus berdatangan. Dengan kedatangan mereka menciptakan peluang usaha pada akhirnya berdampak secara ekonomi.***(RPC)