Peduli Palestina 202 "Seru Umat Bersatu, Jihad dan Khilafah Solusi Bebaskan Al-Aqsa dan Palestina Dari Cengkeraman Zionis Laknatullah"

Peduli Palestina 202
Massa aksi bela Palestina bentangkan spanduk kecam Zionis Laknatullah

Pekanbaru, (Riau)-RPC

Ahad (02/02/2025), ribuan aktivis Dakwah Islam Riau, aktivis muda Riau, Ustadz dan Ustadzah dari berbagai penjuru kabupaten dan kota di Riau, bersama masyarakat muslim Pekanbaru berkumpul di MTQ Jl. Jenderal Sudirman Pekanbaru Riau. Kedatangan mereka (masyarakat muslim) untuk melakukan Aksi Bela Palestina 202. Dilaksanakan secara serentak se-Indonesia dengan mengangkat tema: “Umat Bersatu, Bebaskan Al-Aqsa dan Palestina”.

Ribuan umat Islam dari berbagai penjuru serta lapisan masyarakat dan tokoh-tokoh terkemuka di Riau berkumpul di depan MTQ Kota Pekanbaru tidak menggubris meski panasnya sinar mentari membakar kulit. Mereka hanya datang dengan satu tekad, satu suara dan satu tujuan, bebaskan Al-Aqsha dan Palestina dari cengkeraman penjajah Zionis.

Aksi ini bukan sekadar demonstrasi biasa ini adalah suara perlawanan, ini adalah pekikan mengguncang langit, ini adalah seruan Jihad yang harus disambut oleh seluruh umat Islam di dunia. Dengan hastag #SaveP4lest1ne #WeNeedKhilafah #AynalMuslimun

Kembali hadir dalam kegiatan orasi damai Aksi Bela Palestina 202 sejumlah kalangan aktivis dakwah Islam Riau, diantaranya Ustadz Yadi Isman S.E, M.E., Ustadz Enggal Setiawan, Ustadz KH Dodi Okri, Lc, MA., Ustadz Mulia Siregar M.Pd., (Ketua Ikatan Dewan Masjid Indonesia Wilayah Riau), Ustadz Supriyadi Abu Yahya, Ustadz Hidayat Ar Rokani SHI, ME., Ustadz Bambang Rumnan S.H, (Utusan Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan-GMMK Riau), Ustadz Edi Sabara Manik M.Si., Ustadz Summa’an Ibnu Hajar S.Pd.I., Ustadz Muhammad Ihsan STP., (Inisiator Yayasan Sinergi Bangun Peradaban-SIGAP Riau), Ustadz Ikramul Fajri S.H., Ustadz Usman Asy Syafi’i S.Pd.I., Ustadz Kholid Widarmana S.H, (Pimpinan Parade Kuda Pembawa Panji Islam) dan segenap utusan Dewan Masjid Indonesia Wilayah Riau, utusan Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK), muslim dan muslimah Pekanbaru dan berbagai kabupaten kota se-Riau yang turut hadir lewat jalur laut, darat maupun udara.

Kegiatan dilaksanakan dengan hikmat pada titik kumpul di sepanjang badan jalan MTQ Jl. Sudirman dengan iring-iringan kibaran bendera Rasulullah SAW bernama Ar-Rayah dan Al-Liwa’ beserta spanduk dan pamflet yang menyerukan Umat Islam wajib bersatu untuk bebaskan Palestina dari jajahan Bani Israil dan Yahudi laknatullah. Tidak hanya menyerukan kesatuan umat Islam tapi juga menyerukan solusi total masalah Palestina dengan Jihad dan Khilafah.

Aksi bela Palestina dibuka oleh dua orang aktivis Dakwah Islam, Ferdi Andre Renaldi S.E asal Pekanbaru dan Ustadz Dedi Zufrawi S.Pd asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau dengan beberapa yel-yel diantaranya, "birruh biddam nafdika ya aqsa" yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan "dengan nyawa, dengan darah, kami akan membelamu ya Aqsha" Free Free Palestine.. Free Free Free Palestine" yang artinya ajakan bebaskan Palestina.

Dilanjutkan dengan bacaan al-Qur’an oleh Ustadz Rizki Pratama yang melantunkan Qur'an Surat Al-Isra’ ayat 1 sampai 6 menceritakan tentang perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang merupakan perjalanan agung di bumi dan langit. Karena Aksi Bela Palestina 202 ini bertepatan dengan peringatan momentum Isra’ Mi’raj.

Berikut penggalan orasi dari beberapa orator yang hadir di lokasi aksi bela Palestina, Yuk kita baca.

Orator pertama, Ustadz Yadi Isman S.E, M.E,. mengingatkan akan tujuan semuanya kembali membela Palestina, walaupun disana sudah di fase gencatan senjata (perang di jeda) adalah untuk mempertegas bahwa gencatan senjata bukan solusi. Yadi menyerukan solusi hakiki untuk menyelesaikan akar masalah Al-Aqsa dan Palestina hanya dengan Jihad dan Khilafah lewat agenda persatuan umat Islam di bawah panji Laa Illahaillallah.

Orator kedua, Ustadz Enggal Setiawan Abu Najmi, menyebutkan bahwa penderitaan umat Islam di Palestina disebabkan karena tidak adanya institusi Islam yang menyatukan umat Islam yang bernama Khilafah. Hendaknya umat Islam memiliki agenda tersendiri untuk bersatu dan menyambut apa yang Allah SWT perintahkan agar seluruh umat Islam  bersatu untuk memerangi dan mengusir Yahudi Laknatullah.

Orator ketiga, Ustadz KH. Dodi Okri, Lc, MA,. kembali mengingatkan semua bahwa hadirnya kita dalam aksi ini untuk memenuhi kewajiban yang nantinya akan Allah SWT catat sebagai pahala. Maka niatkan aksi ini untuk 2 hal, karena dorongan Ukhuwah Islamiyyah dan karena bela negeri (Syam).

Dodi menjelaskan bahwa persaudaraan dalam Islam umpama satu tubuh, umat yang 1 milyar lebih ini pada saat ini seperti buih yang tak memiliki kuasa. Dodi menegaskan bahwa dorongan kedua adalah bela negeri, negeri Syam yang dimaksudkan adalah benteng terakhir yang perlu kita kuatkan dengan dukungan aksi pada hari ini dan untuk menyelesaikan masalah Palestina, dengan tegas mengatakan bahwa harus dengan mengirimkan tentara yang digerakkan oleh Negara, bukan negara lain, hanya negara di bawah naungan Khilafah.

Orator keempat, Ustadz Mulia Siregar M.Pd., Ketua Ikatan Dewan Masjid Indonesia Wilayah Riau ini mengajak peserta aksi melantunkan Sholawat Asyghil sebagai momentum untuk mengusir musuh, sebagaimana tentara Mongol pernah terusir. Mulia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki hubungan persaudaraan dengan Palestina, saudara seiman dan dengan inilah alasan kuat untuk membela Palestina, mengatakan semoga aksi ini dicatat sebagai Jihad Fii Sabilillah.

Orator kelima, Ustadz Supriyadi Abu Yahya. Supriyadi mengingatkan kita untuk tidak terjebak oleh tipu daya muslihat kafir penjajah dengan menerima gencatan senjata. Supriyadi juga mengatakan bahwa solusi untuk Palestina adalah dengan berdirinya Khilafah dan diterapkannya Syariah Islam secara Kaffah ditengah-tengah negeri kaum Muslimin. Supriyadi menyerukan umat terus bergerak memperjuangkan keberadaan Khilafah Islamiyyah.

Orator keenam, Ustadz Hidayat Ar Rokani SHI, ME, Hidayat menjelaskan bahwa persoalan Palestina bermula sejak PBB mengadopsi Resolusi 181 (Resolusi 181 PBB adalah rencana pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu Palestina untuk orang Arab dan Israel untuk orang Yahudi-red.), sehingga akar masalah Palestina adalah karena PBB membagi tanah Palestina. Wilayah Palestina adalah tanah kharajiyyah milik umat Islam. Solusi Palestina hanya dengan Jihad, Jihad hanya untuk Negara, bukan ormas, bukan individu. Hidayat juga menjelaskan bahwa hadirnya peserta aksi kali ini adalah sebagai Hujjah kelak di hari kiamat di hadapan Allah SWT.

Orator ketujuh, Ustadz Bambang Rumnan S.H, (Utusan Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan-GMMK Riau). Bambang mengingatkan jika kita lemah dalam melakukan kritik, kita pun akan bernasib sama dengan Palestina. Bambang menilai memiliki kekuatan ekonomi juga menjadi bagian penting setara dengan kekuatan politik. Bambang menyayangkan jumlah umat Islam yang banyak, tapi tertindas. Harta benda diambil terang-terangan dan umat lemah tak mampu melawan.

Pertengahan agenda, tampil puisi apik dari Ananda Akmalia Zahira, putri kelahiran Kabupaten Kepulauan Meranti berjudul "Dimana Umat Muslim?". Puisi yang sangat menyentuh kaum muslim, akan perannya ketika melihat kesengsaraan dialami kaum muslim Palestina.

Selanjutnya, Orator kedelapan, Ustadz Edi Sabara Manik M.Si, menyampaikan bahwa berkumpulnya peserta aksi untuk mengingatkan pemimpin kaum muslimin agar jangan jadi pengecut dan penghianat. Edi menyampaikan fakta bahwa kafir penjajah tidak akan pernah bisa dipercaya. Edi menyampaikan solusi tuntas Palestina hanya dengan satu komando persatuan dibawah naungan negara Khilafah Islamiyyah, sebagaimana pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh para Khalifah membebaskan Palestina dari Kaum Salibis.

Orator kesembilan, Ustadz Summa’an Ibnu Hajar S.Pd.I, mengingatkan kita tentang Perang Khandaq (perang Ahzab Tahun 675M/5H) yang setelahnya Khalifah Umar Bin Khattab menaklukkan Baitul Maqdis. Begitupun dengan Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil mengusir dan memerangi pasukan salib. Summa’an menjelaskan panjang lebar soal kepemilikan tanah Palestina yang diminta oleh Yahudi. Summa’an menarik benang merah kekuatan umat Islam karena umat Islam bersatu dibawah naungan Khilafah dan ada Khalifah melindungi umat Islam.

Cuaca pun semakin terik, namun peserta aksi masih bertahan mendengarkan penyampaian orasi selanjutnya. Mereka tidak memperdulikan meski kulit terbakar semangat dalam menyuarkan dukungan untuk Palestina tetap membara di sanubari.

Selanjutnya orator kesepuluh, Ustadz Muhammad Ihsan STP., (Inisiator Yayasan Sinergi Bangun Peradaban-SIGAP Riau) menjelaskan bahwa telah hampir 1 abad umat muslim menderita karena ketiadaan Khilafah Islamiyyah. Ihsan mengajak peserta aksi untuk menolong agama Allah SWT agar kelak Allah SWT menolong kita di akhirat kelak. Ihsan mengajak semua elemen masyarakat untuk menegakkan penerapan Syariah dan Khilafah.

Orator kesebelas, Ustadz Ikramul Fajri S.H., mengingatkan pada semua umat Islam bahwa kita adalah umat yang besar. Fajri mengajak semua untuk bersatu dan menjadikan Khilafah sebagai satu-satunya solusi hakiki.

Dukungan terus mengalir dari peserta yang datang aksi dengan kian bertambah jumlah peserta yang datang hingga akhir agenda. Terdengar peserta aksi kompak menyuarakan pekikan Takbir disertai dengan kibaran bendera Rasulullah SAW, Ar-Rayah dan Al-Liwa’.

Agenda ditutup dengan pembacaan Do’a oleh Al Ustadz Usman Asy Syafi’i S.Pd.I,. Aksi bela Palestina 202 bubar dengan damai dan tertib sembari semua peserta berjalan pulang ke kediaman masing-masing.***(RPC)