FGD Bersama Dosen dan Peneliti, Politeknik KP Dumai Bahas Standar Layanan Jurnal Ilmiah

FGD Bersama Dosen dan Peneliti, Politeknik KP Dumai Bahas Standar Layanan Jurnal Ilmiah
Tangkapan layar peserta FGD oleh Politeknik KP Dumai

Dumai, (Riau) RPC

Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Dumai kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas publikasi ilmiah melalui kegiatan Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada Hari Senin, tanggal 5 Mei 2025.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari dosen, peneliti, hingga akademisi dari berbagai institusi pendidikan tinggi.
FGD ini secara khusus membahas penetapan dan peninjauan ulang standar pelayanan dua jurnal ilmiah yang dikelola oleh Politeknik KP Dumai, yaitu Jurnal Aurelia dan Jurnal Segara. Kedua jurnal ini menjadi wadah penting bagi publikasi hasil riset di bidang kelautan dan perikanan.

Acara dibuka oleh sambutan dari Direktur Politeknik KP Dumai yang menegaskan pentingnya kualitas layanan jurnal sebagai penopang reputasi lembaga. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa peningkatan mutu jurnal harus dimulai dari proses internal yang terbuka, partisipatif, dan berbasis standar yang jelas.

“Kami ingin jurnal kami tidak hanya memenuhi aspek teknis publikasi, tetapi juga menjadi rujukan terpercaya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan kelautan serta perikanan,” ujar Dr. Aris Widagdo, A.Pi., M.Si.

Selama kegiatan, para peserta terlibat aktif dalam sesi diskusi yang membahas berbagai isu penting seperti: transparansi proses editorial dan review, peningkatan komunikasi antara editor, reviewer, dan penulis,
penegakan etika publikasi, serta strategi peningkatan akreditasi dan indeksasi jurnal.

Beberapa masukan penting yang mengemuka di antaranya adalah perlunya penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang lebih rinci, peningkatan pelatihan bagi reviewer, serta penguatan sistem deteksi plagiarisme.

Editor-in-Chief Jurnal Aurelia, Muhammad Nur Arkham, S.Pi., M.Si, menyampaikan bahwa hasil FGD ini akan segera ditindaklanjuti dalam bentuk revisi dokumen standar pelayanan dan disosialisasikan kembali kepada seluruh kontributor jurnal.

“Masukan dari para peneliti dan dosen sangat kami apresiasi. Ini menjadi bukti bahwa pengelolaan jurnal tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus melibatkan banyak pihak agar kredibilitasnya meningkat,” ungkapnya kepada peserta FGD.

Kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat kerja sama antar institusi serta mendorong terciptanya ekosistem publikasi ilmiah yang sehat dan berkualitas di wilayah pesisir dan maritim.***(RPC)