Cegah Kabut Asap, Koramil 03 Sei Sembilan Sosialisasi Larangan Bakar Lahan ke Warga Batu Teritip

Cegah Kabut Asap, Koramil 03 Sei Sembilan Sosialisasi Larangan Bakar Lahan ke Warga Batu Teritip

DUMAI - Anggota Komando Rayon Militer (Koramil) 03/Sungai Sembilan, Serda Miftah, melaksanakan patroli dan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kelurahan Batu Teritip pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Kegiatan rutin ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya dan sanksi hukum dari praktik pembakaran lahan.

Patroli yang berlokasi di Jalan Santa Hulu, RT 12, Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, ini dilakukan secara intensif mengingat daerah tersebut termasuk dalam kawasan rawan karhutla.

Menurut Serda Miftah, kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam mencegah bencana ini.

"Kami terus mengingatkan warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Tindakan ini bisa memicu kebakaran yang lebih besar dan berdampak buruk pada lingkungan serta kesehatan," ujar Serda Miftah.

Dalam sosialisasi tersebut, Serda Miftah menjelaskan secara rinci tentang larangan membakar lahan yang diatur dalam undang-undang. Ia juga memaparkan sanksi-sanksi hukum yang bisa menjerat pelaku, mulai dari denda hingga hukuman penjara.

"Sanksi hukumnya tidak main-main. Ini adalah upaya serius dari pemerintah dan aparat untuk melindungi wilayah kita dari kabut asap," tambahnya.

Serda Miftah mengatakan bahwa kolaborasi antara Babinsa, warga, dan instansi terkait sangat penting dalam menjaga kondisi lingkungan.

"Kami selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Damkar dan kepolisian, untuk memastikan setiap laporan atau indikasi kebakaran bisa ditangani dengan cepat," jelasnya.

Ia juga mendorong warga untuk proaktif melapor jika melihat adanya aktivitas mencurigakan yang berpotensi menyebabkan kebakaran.

"Warga adalah mata dan telinga kami di lapangan. Tanpa peran aktif dari mereka, upaya pencegahan akan sulit berhasil," kata Serda Miftah. Ia mengaku sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin baik selama ini.

Saat patroli berlangsung, kondisi cuaca terpantau mendung, yang cukup membantu dalam menekan risiko kebakaran. Dari hasil pemantauan, tidak ditemukan adanya titik api maupun titik asap di lokasi.

Meskipun demikian, Serda Miftah menegaskan bahwa patroli akan terus dilakukan secara berkala.

"Kami tidak boleh lengah. Cuaca bisa berubah kapan saja, dan ancaman karhutla selalu ada. Kami akan terus siaga," tegasnya.

Kegiatan patroli dan sosialisasi ini berjalan dengan aman dan terkendali. Babinsa berharap, dengan terus dilakukannya edukasi, kesadaran masyarakat akan semakin meningkat dan wilayah Sungai Sembilan bisa terbebas dari ancaman karhutla.***