DUMAI - Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 01/Dumai, Serda Priyo.S, pada Selasa (7/10/2025) melaksanakan kegiatan ganda yang menunjukkan peran krusial TNI-AD dalam menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan di wilayah binaannya.
Bertempat di Jalan Parit Sadak, Kelurahan Bagan Keladi, Kecamatan Dumai Barat, Serda Priyo memadukan patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan pendampingan langsung pada kegiatan karya nyata petani.
Kegiatan diawali dengan pendampingan karya nyata berupa budi daya tanaman sawi di kebun milik Suprap. Serda Priyo turun langsung ke lahan, memberikan dukungan moral dan teknis kepada petani lokal.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Babinsa untuk memperkuat sektor pertanian di tengah tantangan pangan yang semakin kompleks.
"Kami, para Babinsa, memiliki tugas untuk selalu hadir di tengah masyarakat, termasuk dalam urusan pertanian," ujar Serda Priyo saat ditemui di lokasi.
Setelah itu, fokus kegiatan beralih ke upaya pencegahan bencana asap. Serda Priyo bergerak cepat melaksanakan sosialisasi Karhutla kepada masyarakat.
Sosialisasi ini menjadi krusial mengingat ancaman Karhutla masih menjadi momok bagi Provinsi Riau, terutama saat cuaca mendung namun tetap berpotensi kering.
"Patroli Karhutla adalah tugas wajib, apalagi di wilayah seperti Dumai. Saat kami patroli, situasinya aman, tidak ada titik api maupun titik asap. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat sudah cukup baik, namun sosialisasi tidak boleh berhenti," tegas Serda Priyo.
Ia menambahkan bahwa pencegahan dini adalah kunci utama.Dalam interaksi dengan warga, Babinsa Serda Priyo secara lugas menyampaikan imbauan keras mengenai larangan membuka lahan dengan cara membakar.
Ia menjelaskan bahwa praktik tersebut, meskipun dianggap cepat dan murah oleh sebagian orang, dapat menimbulkan kerugian besar bagi lingkungan dan kesehatan, serta memiliki konsekuensi hukum yang serius.
"Saya sampaikan langsung kepada Bapak Bardan dan masyarakat lain, jangan sekali-kali membuka lahan dengan membakar. Saya jelaskan bahwa ada sanksi hukum yang berat menanti bagi siapa pun yang tertangkap tangan melakukan pembakaran lahan," ungkap Serda Priyo, menekankan aspek penegakan hukum dalam sosialisasi tersebut.
Serda Priyo berharap bahwa dengan pendekatan langsung dan humanis seperti ini, pesan-pesan penting terkait Karhutla dan pertanian dapat diterima dengan lebih efektif oleh masyarakat.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa kami ada untuk membantu, bukan hanya menindak. Tetapi, hukum harus tetap ditegakkan untuk melindungi kepentingan bersama dari bahaya kabut asap," tutupnya.
Kegiatan pendampingan pertanian dan sosialisasi Karhutla yang dilaksanakan di tengah cuaca mendung tersebut berlangsung aman dan lancar.
Kondisi wilayah terpantau kondusif, tanpa adanya indikasi munculnya api maupun asap, menegaskan keberhasilan sinergi antara aparat teritorial dengan masyarakat setempat dalam menjaga lingkungan.***