Disebut-Sebut Kompensasi Warga Terdampak Bocoran HCL "Disunat" Pihak-Pihak Tertentu, Warga Minta Agar Diusut Tuntas 

Disebut-Sebut Kompensasi Warga Terdampak Bocoran HCL

Dumai, (Riauperistiwa.co.id) - Pasca terjadi kebocoran cairan kimia berbahaya HCL konsentrat tinggi 32 persen dari sebuah truk di Jalan Cuk Nyak Dien, Kelurahan Purnama Kecamatan, Dumai Barat Kota Dumai, pada Rabu (19/10/2022) sekira Pukul 18.00 WIB. Ternyata tidak selesai sampai disitu saja, masih ada meninggalkan beberapa persoalan di masyarakat berdekatan lokasi kejadian. 

Sebelumnya didapat informasi bahwa HCL tersebut dikirim oleh PT. Rolimex Kimia Nusamas (RKN) tujuannya PT. Sari Dumai Oleo (SDO) Lubuk Gaung. Sedangkan pihak Transporter adalah PT. Gema Putra Buana (GPB) dengan muatan 15.080 Kg.

Akibat kebocoran bahan kimia yang berbau menyengat seperti belerang dan mengeluarkan asap berwarna putih tersebut, saat ini didapati keluhan warga rumahnya berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian mengalami kerugian materi. Kerugian dialaminya disebabkan beberapa hewan ternak peliharaannya banyak mati mendadak. 

Warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut beberapa waktu lalu mengaku heran. Karena pasca terjadinya kejadian tersebut, hewan ternaknya berupa ayam kampung, itik, satu persatu mati tanpa sebab. 

"Bahkan saat ini hewan ternak saya berupa ayam dan itik sudah mati semua, sebelum mati saya perhatikan posisinya suka terguling guling sendiri dan kepalanya reflek dengan cara yang tidak biasa, saya pribadi mengira terjadi halnya tersebut diakibatkan pencemaran udara yang terjadi pasca kebocoran tanki bermuatan bahan kimia tersebut". ungkapnya beberapa hari lalu kepada awak media.

Namun ketika awak media menanyakan apakah sudah mendapatkan kompensasi pasca terjadinya kejadian tersebut. Warga yang menceritakan hewan ternaknya banyak mati tersebut mengaku tidak mendapatkan sama sekali, karena saya juga tidak tahu mesti mengadu kemana dan kepada siapa. 

"Sampai saat ini saya tidak mendapat kompensasi atau bantuan, dan saya sendiri tidak tahu harus mengadu kemana padahal semestinya dapat karena kerugian saya alami akibat ternak yang mati". akunya tidak tahu harus berbuat apa. 

Padahal seperti diketahui di lapangan, pada saat dan pasca terjadinya kejadian tersebut, didapati informasi pihak perusahaan sudah memberikan kompensasi akibat kebocoran tersebut. Akan tetapi faktanya pada hari ni kompensasi dimaksud tidak semua terealisasi atau hanya orang-orang tertentu menikmati.

Informasi lain awak media dapati, bahwa terkait tumpahan HCL disebut-sebut perusahaan Transporter  sudah keluarkan anggaran kompensasi. Untuk warga terdampak, namun sayangnya tidak semua dapat dan sampai kepada yang berhak.

"Infonya perusahaan sudah keluarkan kompensasi kepada masyarakat terdampak dan jumlah lumayan juga, namun tidak semua dapat, makanya ada warga mempertanyakan". ungkap sumber tidak ingin namanya ditulis.

"Kompensasi tidak semua diberikan ke warga ironisnya ada pihak mengeruk keuntungan dari kejadian, mereka seakan menjadi pengurus, padahal diberikan ke warga sebahagian kecil dan sisanya mereka bagi-bagi, anehnya perusahaan kok bisa-bisanya berikan duit kompensasi ke mereka dan kapasitasnya sebagai apa, ini yang aneh dan berharap ada pengusutan agar masalah ini terang-benderang". urainya lagi.***(Tim Media)