Kota Dumai. (Riau) RPC
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak hanya menunggu hitungan bulan segera akan bergulir. Total Daerah yang akan melaksanakan pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024 sebanyak 545 Daerah dengan rincian 37 Provinsi, 415 Kabupaten, dan 93 Kota.
Dari 545 Daerah, Kota Dumai termasuk salah satu diantaranya yang mengikuti kontestasi Pilkada. Gaung mulai terasa, partai-partai politik telah membuka pendaftaran. Beberapa nama telah mendaftar sebagai bakal calon Walikota dan bakal calon Wakil Walikota.
Menyikapi momentum Pilkada serentak 2024 menarik perhatian seorang civitas akademis untuk turut berbicara. Sosok Muhammad Ihsan Nizar pada Sabtu, (11/05) berkesempatan berbincang ringan bersama penulis.
Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kota Dumai itu menilai bahwa pemimpin akan datang ditentukan oleh anak muda. Karena secara populasi jumlah pemilih usia produktif lebih banyak daripada yang tidak produktif.
Usia produktif yang ada sekarang di dominasi generasi milenial, yaitu generasi yang sebahagian besar masih berkecimpung di Dunia Kampus. Jika memakai istilah kekinian disebut dengan Bonus Demografi.
"Pemimpin 5 (lima) tahun yang akan datang menurut analisa saya kanda (penyebutan Muhammad Ihsan Nizar kepada penulis) ditentukan anak muda hari ini, karena lndonesia pada umumnya sedang mengalami bonus demografi". ungkap Ihsan, panggilan akrabnya.
"Begitu besarnya persentase hak pilih ditangan generasi milenial tentunya mereka yang paling menentukan kemana bahtera Bangsa dibawa, bahwa sebahagian besar milenial masih berstatus Mahasiswa maka secara harfiah mereka termasuk dalam kelompok intelektual yang memiliki tempat tersendiri dalam pandangan masyarakat". sampainya lagi.
Besarnya peranan pemuda sangat penting pada setiap eranya, termasuk dalam sejarah terbentuknya Indonesia, karena itu ada Young Sumatera, Young Java, Young Celebes dan sebagainya. Kali ini generasi muda atau akademisi dituntut untuk melakukan yang sama seperti pendahulunya.
Selain uraian diatas apa yang disampaikan Ihsan, awak media menangkap keinginannya bahwa sebagai akademisi yang mewakili kaum intelektual bahwa Ihsan berharap generasi muda Dalat berperan aktif dalam pada Pemilukada mendatang. Berikut uraian yang dapat awak media simpulkan dari bualan pada salah satu tongkrongan kopi di Jalan Tegalega.
Memiliki peranan penting pada setiap masa dianggap sebagai kelompok idealis, berjuang demi kebenaran bebas dari pengaruh kelompok manapun penyambung suara rakyat tanpa ditunggangi.
Dilabeli kaum intelektual sepantasnya Mahasiswa mengambil peranan penting dalam berbagai aspek bidang kehidupan tidak terkecuali di bidang politik, pesta Demokrasi atau Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di depan mata, Mahasiswa dituntut untuk memainkan peran tersebut sebagai bukti bahwa Mahasiswa masih mampu menunjukkan eksistensinya dengan aktif.
Sebagai agen perubahan dalam bidang politik, Mahasiswa tidak harus terjun ke lapangan bermain dengan para pemangku kepentingan elite politik, Mahasiswa cukup memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya berdemokrasi bagi Bangsa dan Negara.
Peran Mahasiswa yang menunjukkan bahwa Mahasiswa dapat mewakili lidah rakyat dalam mengontrol dan mengawasi berbagai kebijakan Pemerintah, pelopor terwujudnya perubahan sosial pada masyarakat serta sebagai penerus kepemimpinan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu di tahun politik ini mahasiswa sebaiknya memilah terlebih dahulu berbagai informasi yang ada, termasuk informasi yang beredar di media sosial (Medsos), tentunya besar harapan kepada Kepala Daerah terpilih nantinya benar-benar konsisten dalam menjalankan amanat masyarakat dengan baik, serta mampu menjalankan amanat konstitusi, fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara serta mampu mewujudkan masyarakat adil dan makmur.***(RPC)