HPT Hutan Desa Tanjung Medan Rokan IV Koto Habis Digarap

HPT Hutan Desa Tanjung Medan Rokan IV Koto Habis Digarap

Rokan Hulu, RPC 

Maraknya aktivitas pembalakan liar terjadi di wilayah kecamatan Rokan IV Koto khususnya di Desa Tanjung Medan  Rokan Hulu provinsi Riau.

Diduga pembalakan liar tersebut dilakukan untuk membuka kebun kelapa sawit baru dan bahkan yang lebih parah lagi, pembalakan liar ini juga  disertai kegiatan memakai alat berat sehingga membuat kerusakan hutan yang luar biasa. Hal ini langsung dikonformasi oleh awak media pada salah satu oknum pembuka lahan Hutan HPT (Hutan Produksi Terbatas) wilayah Kecamatan Rokan IV Koto yakni berinisial T.

Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya", ya saya kerjakan lahan menggunakan alat berat", ungkapnya (07/08/2024) pada awak media ini.

Tak heran kawasan perbukitan yang membentang di desa tersebut kini sudah berubah menjadi kebun sawit.

Ironisnya, aktivitas pembalakan liar tersebut seolah tak tersentuh hukum. Padahal aktivitas pembalakan hutan itu terjadi secara telanjang dimana marak terjadi kegiatan imas tumbang di kawasan hutan, lalu dibakar dan selang beberapa lama ditanami sawit.

Maraknya aktifitas penjarahan hutan negara di Desa Pemandang dan Tanjung Medan tak dibantah Camat Rokan IV Koto Alfarid Toha. Menurutnya, ada orang "berduit" dari luar Kecamatan Rokan IV Koto yang membuka lahan cukup luas dengan menyuruh warga setempat membakar lahan yang sudah di imas tumbang.

"Kita tengok tidak ada masyarakat tapi oknum yang punya uang yang membakar lahan  HPT. Masyarakat tidak mampu membuka lahan seluas ratusan Hektare", ujar Alfarid Toha yang ditemui awak media.

Camat menyatakan aktivitas pembukaan lahan ini awalnya dilatarbelakangi klaim tanah ulayat, untuk memuluskan transaksi jual beli tanah. Padahal, sebagian lahan tersebut merupakan lahan yang masuk dalam kawasan hutan.

Untuk meng-eleminir kejadian kebakaran hutan dan lahan Camat mengaku pemerintah kecamatan terus melakukan penyuluhan ke desa-desa agar masyarakat jangan mau disuruh membakar lahan.

"Kami terus imbau masyarakat, jangan mau dimanfaatkan oleh orang luar, disuruh bakar lahan, mau, karena uang," ungkapnya.

Selain sosialisasi, upaya yang dilakukan pemerintah kecamatan meng-eliminir kejadian karhutla yang pernah terjadi di Kecamatan Rokan IV Koto, pihak pemerintah kecamatan bersama BPBD, TNI Polri dan Masyarakat Peduli Api terus patroli (TIM/KcB/***EP))