Black Campaign Mulai Bergema Patahana Sasaran Utama, Apakah Bagian Skenario Curang "Kebelet" Berkuasa

Black Campaign Mulai Bergema Patahana Sasaran Utama, Apakah Bagian Skenario Curang
Ilustrasi Black Campaign dikutip dari Instagram Polres Tegal Kota

Kota Dumai, (Riau) RPC

Black Campaign mulai bergema di Platform sosial media seperti Instagram, Twitter, atau Facebook. Bahkan ada media Cyber secara aktif mengulas hal-hal biasa dijadikan luar biasa tujuan mempengaruhi massa.

Dengan secara sengaja menciptakan karakteristik khusus untuk menjaring opini masyarakat. Apakah tujuan tercapai atau tidak bukan menjadi persoalan utama yang penting lempar di sosial media.

Jika melihat pola terjadi sepertinya dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM). Diduga ada pihak-pihak mencari keuntungan ditengah situasi Pilkada yang mulai memanas. Mengutif bahasa kekinian "Request", ada pihak disinyalir meminta memainkan hal demikian dengan tujuan tertentu.

Black Campaign mengarah Cawako nomor 3, kinerja selalu dikritisi ada saja yang tak kena dilakukan saat menjabat Walikota. Entah apa standarisasi dalam memberi sebuah penilaian terhadap kinerja telah dilakukan. Sehingga tidak salah rasanya semua itu syarat akan kepentingan politik, bukan realita sesuai fakta.

Karena banyak juga yang mengapresiasi kinerja dilakukan oleh H Paisal selama menjadi orang nomor satu Dumai. Tidak sedikit masyarakat Dumai menerima manfaat bagi pembangunan sarana dan prasarana publik yang telah dibangun.

Namun apapun alibi dikemukakan pastinya sulit menerima kenyataan yang ada. Jika pemikiran telah terkontaminasi oleh kepentingan terselubung meski bertolakbelakang dengan realita. Hanya bisa nyinyir tanpa bisa berbuat untuk menutup segala kekurangan.

Apakah karena H Paisal dianggap masih digdaya sulit mendongkel "tahta" karena kinerja yang telah ada. Tak kuasa mencari simpati massa, mencari cara curang agar menang niscaya tidak berjaya.

Maklumi saja, terlebih di tahun politik semua dijadikan bahan untuk mendiskreditkan lawan. Semestinya harus utamakan program, paparkan visi misi bukan mengulas kinerja orang. Masyarakat pintar dan bijak menilai apakah layak dijadikan pemimpin.

Semua kembali kepada pembaca dan masyarakat tinggal menilai sesuai akal dan pikiran sehat. Namun yang pasti dimasa kampanye penulis beberapa kali meliput safari kampanye H Paisal. Pada beberapa kali sambutan kepada masyarakat selalu menyampaikan beda pilihan biasa jangan berlawan.

"Beda pilihan tidak masalah tidak ada paksaan, jangan bertelagah (ribut) karena siapapun menjadi Walikota Dumai kelak telah tercatat di Lauhul Mahfudz, janji kepada manusia bisa dielak janji kepada Allah Ta'ala harus dipertanggungjawabkan di Yaumul Mahsyar kelak".

Artinya jabatan adalah amanah bukan anugerah jika ditakdirkan untuk menjabat maka tidak bisa dielak. Karenanya tidak perlu membuka aib dan mencari kesalahan orang lain, berpolitik dengan baik. Ciptakan suasana kondusif dan persuasif berpolitik dengan santun. Paparkan Visi dan Misi bukan mencari sensasi, menilai kinerja orang bukan petarung tetapi "Katak Dalam Tempurung".

"Enjoy" menghadapi Pilkada" kalimat pernah diutarakan H Paisal kepada masyarakat disalah satu lokasi kampanye. Semua terpulang kepada masyarakat untuk menilai apakah ingin mencari pemimpin pandai berkata kata atau yang telah terbukti kinerja. Semua tergantung kita, 27 November pembuktian nyata siapa berhak memimpin Dumai, Kota Idaman di Pesisir Pantai.***(RPC)


Disclaimer : Tulisan diatas pendapat pribadi dan tidak bermaksud mendiskreditkan pihak lain sebagai pembelajaran pribadi mencari pemimpin siap bersinergi dalam membangun Negeri.