Kota Dumai, (Riau)–RPC
Kilang Pertamina Dumai menegaskan komitmennya dalam mengedepankan aspek keselamatan kerja dengan melakukan berbagai langkah investigasi menyeluruh pascakejadian. Sejumlah tahapan investigasi, kunjungan, hingga peninjauan langsung dari jajaran manajemen perusahaan maupun pihak eksternal terus dilakukan untuk memastikan kejadian ditangani secara transparan dan sesuai prosedur.

Sehari setelah kejadian, Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman, langsung hadir di Kilang Pertamina Dumai untuk memastikan penanganan berlangsung sesuai standar operasional. Komitmen yang sama juga ditunjukkan oleh Senior Vice President HSSE PT Pertamina (Persero) yang melakukan kunjungan lapangan pada 20 Agustus 2025, diikuti oleh kehadiran Komisaris PT Pertamina (Persero) di hari yang sama. Kehadiran jajaran tertinggi perusahaan tersebut mencerminkan keseriusan dalam memastikan aspek HSSE selalu menjadi prioritas utama.

Langkah investigasi kemudian berlanjut dengan pembentukan Tim HSSE Holding yang melakukan rangkaian kegiatan investigasi pada 21–22 Agustus 2025, meliputi kunjungan lapangan, sesi wawancara dengan pihak terkait, serta pengumpulan dokumen yang masih berlangsung hingga saat ini.

Selain investigasi internal, keterbukaan juga diwujudkan melalui keterlibatan pihak eksternal. Pada hari kejadian, Polres Dumai langsung meninjau lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal didampingi Tim HSSE perusahaan. Kilang Pertamina Dumai juga secara aktif melaporkan kejadian ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai, serta Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.
Pada 26 Agustus 2025, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau juga telah melaksanakan kunjungan ke lapangan untuk meninjau kondisi aktual sekaligus melakukan diskusi bersama manajemen kilang terkait aspek ketenagakerjaan dan K3.
“Perusahaan senantiasa aktif dan terbuka untuk bekerja sama dengan pihak berwenang melaksanakan investigasi atas kejadian. Keterbukaan ini adalah wujud keseriusan kami dalam menindaklanjuti kejadian secara profesional, sehingga setiap langkah perbaikan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik maupun regulator,” ujar Agustiawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR RU II Dumai.
Di sisi internal, evaluasi secara menyeluruh juga terus dilakukan. Pada 27 Agustus 2025, perusahaan melaksanakan Review Risk Assessment bersama tim internal untuk memperkuat mitigasi risiko di area kerja. Pada hari yang sama, jajaran manajemen PT KPI RU II Dumai menggelar Safety Walk and Talk (SWAT) di 10 lokasi kerja sebagai bentuk inspeksi menyeluruh dalam kegiatan Mindset and Culture Day (MCD) guna mengingatkan kembali agar Safety Culture menjadi hal yang mengakar bagi seluruh pekerja Kilang Pertamina Dumai.
Selain berbagai langkah investigasi dan inspeksi, sejak 20 Agustus 2025 hingga saat ini, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan perapihan area kerja secara berkelanjutan sebagai bagian dari peningkatan aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
“Seluruh proses investigasi ini dilakukan secara transparan dan terstruktur, melibatkan internal maupun eksternal, agar hasilnya objektif dan sesuai standar,” tutup Agus.
Kilang Pertamina Dumai menegaskan, keselamatan pekerja selalu menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, perusahaan akan terus memperkuat budaya HSSE melalui perbaikan berkelanjutan dan pendampingan bagi seluruh pekerja maupun mitra kerja.***(RPC)