Kota Dumai, (Riau)-RPC
Ditulis Oleh : Zainal Arifin
Bertolak dari pelataran Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Jalan Soebrantas, Kamis (28/8/2025) pagi. Dengan pelepasan oleh Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto menandakan dimulainya perjalanan ke Ranah Minangkabau.
Diketahui bahwa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kota Dumai. Melakukan kegiatan Rapat Kerja (Raker) dan Studi Banding ke Sumatera Barat (Sumbar).
.jpg)
Di Kelok Sembilan Jalan panjang berliku
Usai pelepasan dan sesaat menaiki Bus perjalanan antar Provinsi dimulai. Dipandu oleh Direktur sekaligus Owner Tour & Travel Wisata Riau, Mar'atu Sholihah. Diiringi gerimis berpadu dengan nyanyian religi menghadirkan suasana sedikit sendu. Ada sesuatu menyentuh hati sehingga sanubari terasa sendu.
Namun satu sisinya terbersit rasa bahagia dan senang karena tak lama berselang ada pemandangan indah terbentang. Akan melihat dengan nyata panorama alam Minangkabau yang termasyur. Bus terus melaju diatas aspal Jalan Tol dan musik terus berkumandang.

Lembah Harau mempesona kokoh berdiri perkasa
Menjelang sore Bus melintasi perbatasan Riau dan Sumbar ditandai dengan Gerbang dari 2 Provinsi. Jalan mulai berliku, Bus tertahan untuk melaju kencang kiri kanan bukit menjulang beserta jurang. Sebelum senja menjelang, rombongan PWI memasuki Wisata Alam Lembah Harau. Bukit bukit batu berjejer menjulang kokoh berdiri seakan menyambut kedatangan para jurnalis.
Usai berbenah serta bersihkan diri dan pada malam harinya Raker dilaksana. Beberapa program kerja dibahas mesti ada silang sengketa dan debat antar peserta. Beberapa keputusan menjadi panduan untuk program kerja tahun hadapan.

Bukit Tinggi, Jam Gadang menjadi saksi perjalanan PWI
Paginya berbenah menuju Kota Bukit Tinggi bersilaturahmi dengan rekan se-profesi lain Provinsi. Banyak hal terjadi suasana akrab menyelimuti dan saling berbagi ilmu. Setelahnya dilanjutkan melihat icon kota Bukit Tinggi Jam Gadang yang menjulang. Sebuah Maha Karya mengagumkan hadiah oleh Ratu Belanda, Wilhelmina.
Keindahan alam Bukit Tinggi dihiasi panorama indah seperti penggalan Surga yang jatuh ke Bumi. Alam Minangkabau terkenal dengan keelokannya, gunung gunung menjulang, bukit bukit berjejer. Tiada puas mata memandang tiada ingin beranjak hati terpaut pasti. Namun destinasi akhir tidak disini (Bukit Tinggi) masih harus menelusuri alam indah lainnya lagi.

Alahan Panjang jauh mata memandang hamparan pesona keindahan
Danau Singkarak dilewati, pemandangan luar biasa terbentang di depan mata. Bukit bukit berkabut putih dan awan hitam diatas langitnya membuat terkesima. Di kaki bukit yang melingkar, air Danau Singkarak beriak bergelombang berlarian menuju tepian tak berkedip mata dibuatnya.
Bus terus berjalan melewati tepian Danau Singkarak berujung ke Alahan Panjang. Sebuah destinasi wisata memiliki ciri khas tersendiri dengan suhu dinginnya. Hamparan kebun teh dan tanaman sayur seluas mata memandang. Tumbuh subur dilereng bukit sebagai penopang kehidupan dan perekonomian warga tempatan.

Rumah Gadang Pagaruyung Istana indah menawan hati
Bagi penulis yang julung kali memijak ranah Minang dan hanya mendengar dari cerita tentang keidahannya. Ternyata bukan bualan semata bahkan faktanya melebihi ekspektasi dari cerita. Pemandangan alamnya memang luar biasa merata diseantero negeri perpaduan lukisan alam. Tiada rasa puas untuk memandang dan berniat akan mengulang jika ada peluang dan kesempatan.
Menuju perjalanan pulang singgah pula ke Istana Pagaruyung. Istana megah dengan arsitektur indah penuh dengan filosofi. Tersimpan sebuah cerita sarat dengan makna terkesima mendengar kisahnya. Ada kegembiraan lain dalam perjalan pulang namun tiada kaitan dengan keindahan dan panorama alam ranah Minang.

Ketua Bambang bersama pasangan dan didepan Ibuk Mar Owner Tour & Travel Wisata Riau
Saat layar TV Bus yang dinaiki menayangkan berita Kongres Persatuan PWI. Perhitungan suara, Akhmad Munir terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat. Sontak tepukan bergemuruh dalam Bus menuju Dumai kota Idaman menandai sebuah kemenangan. Atal S Depari pula turut melengkapi dan tidak ingin ketingalan dengan meraih kemenangan untuk jabatan Ketua Dewan Kehormatan.
Usai sudah tiada lagi perpecahan, dualisme hilang yang ada hanya satu wadah wartawan PWI. Hilangkan keraguan singkirkan yang membuat pengakuan jangan hiraukan. Melangkah maju sebagai salah satu pilar Demokrasi.
Akhir kata Terima kasih kepada Ketua PWI Kota Dumai, Bambang Prayetno. Tak lupa juga buat Penasehat, Pengurus serta Panitia. Bertungkus lumus dan bekerja keras untuk semua kegiatan yang telah terlaksana. Semoga PWI kota Dumai semakin kompak dan terus menjalankan tugas Jurnalistik yang bermartabat yaitu Beretika dan Berintegritas. Mengacu pada Peraturan Dasar (PD), Peraturan Rumah Tangga (PRT), Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Kode Perilaku Wartawan (KPW) PWI dan Undang Undang Pers.
Salam kompak semua salam sehat berkumpul sejenak bersama keluarga. Seraya melepas rindu hilangkan penat dan lelah. Kenangan terindah yang baru tercipta tak hilang dalam ingatan akan terus terbayang. Semoga dilain waktu dan kesempatan hal yang sama akan terulang.
Maaf! ulasan dengan segala kekurangan karena binggung banyak yang mau diceritakan. Namun kesimpulan yang ingin disampaikan bahwa alam Minangkabau membuat kita semua terpukau. Waduh linglung, apalagi sudah cukup sampai disini kita tutup ceritanya.***(RPC)
Mari kita bernyanyi, o ye gembira bersama
Disini senang disana senang
Dimana mana hatiku senang. (2x)
La, lalalala, La (2x)
Disini senang disana senang
Dimana mana hatiku senang.
Pundak kiri senjata
Pundak kanan senjata
Langkah tegap, PWI HEBAT... (2x)
NEXT YELL YELL
PWI (HEBAT)
WARTAWAN (BERMARTABAT)
PWI DUMAI (YES 3X)