Sadis...!!! Dibacok Hanya Karena Buah Jengkol

Sadis...!!! Dibacok Hanya Karena Buah Jengkol

Kampar (Riau), LPC

Herianto, warga  RT 03/ RW 01 Dusun 1 Desa Ridan Permai Kecamatan Bangkinang Kota dibacok oleh tetangganya sendiri.

Kaharudin Dalimunte alias Kohar yang membacok korban sampai saat ini melarikan diri dan tidak tahu kemana perginya, termasuk keluarganya.

Istri korban Upiyanti kepada wartawan (Kamis, 29/06/2023) siang mengatakan, suami saya dibacok pakai parang oleh Kohar hanya karena buah jengkol. Suami saya dituduh oleh Kohar mencuri buah jengkol milik Topa,ungkap istri korban.

Kronologis terjadinya peristiwa itu pada hari Kamis pagi (22/06/2023) lali sekitar pukul 09.45 Wib.

"Saya sebagai istri memastikan apa betul suami saya maling buah jengkol milik Topa dan menanyakan langsung kepada Topa. Kohar yang sedang memanen buah jengkol hanya berjarak lebih kurang 50 meter dari depan rumah saya dan Topa saat itu sedang berdiri dekat pohon jengkol dan Kohar sedang diatas pohon jengkol. Tidak berselang lama, datang suami (korban) ketempat kami sambil  membawa anak dan diserahkan kepada saya. Hanya hitungan  menit, Kohar menjatuhkan parangnya dari atas pohon jengkol dan langsung turun mengambil parangnya dan berlari ketempat kami yang sedang berdiri berempat", ungkap istri korban.

Diterangkannya lebih lanjut oleh ibu satu anak ini, Kohar berlari ketempat kami dan membabi buta melakukan pembacokan kepada suami saya dengan memakai parang panjang.

Diakui Upiyanti, Topa mencoba menghalangi pembacokan tersebut dan upaya Topa tidak berhasil dan parang Kohar mendarat di kepala bagian belakang dan punggung suami saya.

"Kohar melakukan pembacokan suami saya didepan anak saya yang masih kecil berumur 2 tahun. Dan disaat pembacokan tersebut, saya sedang menggendong anak saya dan melihat ayahnya dibacok oleh pelaku dan anak menangis karena trauma melihat kejadian tersebut", ungkap Upiyanti.

Setelah Kohar melakukan pembacokan suami didepan saya dan didepan anak saya, dia langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor dan sampai sekarang ini Kohar belum tertangkap.

Menurut pengakuan Upiyanti, tunggakan biaya pengobatan suaminya (Herianto) di rumah sakit Santa Maria Pekanbaru sudah mencapai 100 Juta lebih terhitung dari hari Kamis (22/6/2023) dan sampai sekarang ini. 
Sampai saat ini korban masih dirawat di rumah sakit Santa Maria Pekanbaru.

Menurut pantauan wartawan dilokasi rumah korban, kondisi rumah korban dalam keadaan terkunci. Rumah gubuk kecil milik korban  yang terbuat dari kayu dengan ukuran lebih kurang 5 meter dan panjang lebih kurang 7 meter.

Salah seorang tetangga korban dan juga tetangga dari pelaku, Epi mengatakan, korban dan pelaku selama ini baik - baik saja dan tidak ada cekcok atau bertengkar.

"Kami merasa terkejut mendengar kejadian pembacokan tersebut," ungkap Epi. ***Anton Klana