Aliran Sungai Siabu Tercemar Limbah Pabrik TBS PT SKA, Masyarakat Resah

Aliran Sungai Siabu Tercemar Limbah Pabrik TBS PT SKA, Masyarakat Resah

Rokan Hulu, RPC

Sangat  ironis  terjadinya pencemaran akibat meluapnya, Limbah Pabrik Kelapa Sawit PT. Sumatra Karya Agro (SKA) , diduga limbah bocor, dan mencemari Daerah Aliran Sungai (DAS) Siabu.

Bahkan sampai perusahaan lain pun terkena imbasnya  yaitu PT. Sawit Asahan Indah (SAIi) minta pada Warga Desa  Kecamatan Rambah Samo, Kab. Rokan Hulu (RoHul) Riau. agar tidak sembarangan memberikan Tudingan pada PT SAI  yang diduga Mengeluhkan  kebocoran dan meluap limbahnya sehingga masuk ke aliran sungai siabu. permasalahan , itu setelah ditelusuri warga bersama Humas PT. SAI,  ternyata itu bukan dari limbah Pabrik PT. SAI. Melainkan dari perushaan Pabri kelapa sawit PT SKA, luar biasa buka pabrik hanya tujuan selalu untung  tidak melihat sama sekali penganan untuk limbahnya  yang sangat berbahaya untuk kesehatan termasuk habitat ikan disungai, Hal itu yang di sampaikan langsung kepada awak media, saat di konfirmasi.

Pembangunan pabrik kelapa sawit oleh PT. Sumatra Karya Agro (SKA) yg baru beroperasi langsung terjadi kebocoran untuk pertama kalinya limbah bocor(Meluap), dan terkesan diduga Aplikasi limbah PT SKA belum maksimal dan belum layak diharapkan pihak terkait dengan lingkungan hidup, juga harus ambil peran dengan masalah ini yang  pengoperasian pabrik Oleh pihak perusahaan tdak pikirkan  keselamatan dan kesehatan oleh pencemaran limbahnya.

"Warga  pun keberatan sehingga takut menggunakan air sungai untuk mandi, bahkan terlihat banyak ikan yg sudah bergelempangan mati ,juga air sugai tersebut  selalu di konsumsi rumah tangga sunggu prihatin.

Baru saja Pabrik berdiri hal itu pula, pertama kalinya limbah PT SKA diduga mencemari DAS," kata salah seorang warga sungkan sebut namanya di Desa Sae Kuning, Kecamatan Rambah Samo, Hari , Senin (29/01/2024).

Selanjutnya, Penyelusuran terkait limbah , Warga besama Humas PT. SAI ungkapkan bahwa Protes pada warga terkait bocor limbah dari kolam Pabrik Kelapa Sawit milik PT SKA itu mengalami kebocoran sejak Rabu, (24/01/2024). 

Pada saat itu warga menduga Terkait meluapnya limbah di wilayah Kecamatan Rambah Samo itu dari limbah tetangga PT SAI, setelah penyelusuran dari warga,,, humas PT SAI Menyampaikan itu bukan luapan limbah kita ujarnya, menyatakan kepada salah seorang utusan tiem warga, untuk memastikan ternyata bener itu bukan limbah dari PT. SAI, hasil penyelusuran masyarakat,, bahwa itu limbah dari Pabrik Baru PT. SKA, kebetulan hari itu juga tengah dilanda hujan, sehingga kolam PT. SKA berisi limbah meluap dan merembes ke aliran sungai siabu dan yang sering di gunakan masyarakat juga, Aroma limbahsangat bau   tercium sangat tajam tajam di areal sungai tersebut.

Salah seorang warga menyatakan, bocornya limbah terkesan kelalaian oleh pihak perusahaan tesebut, diharap pemerintah daerah, maupun pejabat di tingkat kecamatan dan desa. Instansi terkait dalam hal ini kami dari warga berharap kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohul, kiranya menanggapi dan untuk melakukan pengecekan kelapangan pabrik  PT SKA tersebut.

"Seharusnya mereka peka dengan masalah ini, karena limbah yang meluap ke aliran sungai merusak lingkungan dan merugikan warga sekitar. karena kondisi air sungai mengarah ke wilayah pemukiman kami dan terusannya ke Desa Warga Sangkir Timur," ujarnya.

Saat konfimasi Awak Media  ke Bagian Maneger PT. SKA, mengatakan bener,, sejak ada laporan kebocoran limbah PT SKA beberapa waktu lalu pihaknya sudah meminta DLH bersama saya Maneger PT. SKA untuk  Langsung turun ke lapangan untuk mengecek kebenaran informasi itu dan pihak kami segera perbaikan aplikasi limbah tetsebut.

"Tetapi juga pihak DLH sudah mengambil sample satu Jeregen dan saat ini hasilnya kami belum mengetahui, " jelasnya, sepertinya pihak DLH lelet dalam hal ini ungkap, maneger.

Saat di konfirmasi ke pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) RoHul l yang turun langsung ke lokasi bersama maneger PT SKA, Melalui telpon seluler panggilan masuk berdering namun kontak tak ditanggapi sangat disayang kan, saat mau dihubungi malah tak aktif telpon maupun WhatsApp.
***(RB/EP)