Kota Dumai, (Riauperistiwa.com) - Seorang rekan bernama Sulastri akun Facebook (FB) yang dimilikinya diretas oknum tak dikenal. Peretasan akun FB rekan sesama Alumni SMPN 1 Dumai Angkatan 1982-1985 tersebut diduga untuk kejahatan penipuan.
Mengaku sebagai Sulastri Tusmin, pelaku menghubungi orang dekat seperti sahabat atau family dengan mengunakan pesan WhatsAap. Disitu pelaku berpura-pura sebagai Sulastri, dan berupaya meminjam duit dengan alasan rekeningnya di blokir.
Duit itu disebutkan untuk membantu biaya perobatan keluarga, beruntung aksi penipuan dengan modus meretas akun FB diketahui rekan korban. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Silvia di Group WhatsAap SMPN 1 82/85 pada Jumat, (23/12/2022).
"Teman2,, kalau ada orang yg mengaku2 bernama Sulastri tusmin, di FB...jgn dihiraukan ya,Krn FB Lastri skarang lg di bajak orang lain...barusan aku di chat ,,dan dia minjam uang 2,8 juta.utk biaya perobatan saudaranya. bgt aku tlpn Lastri,,ternyata dia sama sekali tdk tau masalah tersebut". tulis Silvia di Group WhatsAap.
Awalnya Silvia percaya dan mau meminjamkan duit, namun ketika di hubungi Sulastri ia jadi kaget karena temannya itu tidak pernah menghubungi dan tidak ada niat meminjam duit.
"Saya percaya saja ketika dihubungi via pesan WhatsAap dan berjanji meminjamkan duit sebesar Rp 2,8 Juta, saya juga minta nomor rekening dan akan di transfer jika nanti keluar rumah dan menuju mesin ATM". sebut Silvia lagi.
Bahkan Silvia mengaku si peretas akun FC atau si penipu sempat mengirimkan nomor rekening, namun untunglah aksi tersebut gagal karena sebelum transfer dilakukan ia hubungi Sulastri dulu.
"Nomor rekening sempat dikirim oleh si penipu, namun syukurlah tidak jadi di transfer karena saya terlebih dahulu hubungi Sulastri, dan ia mengaku tidak ada menghubungi apalagi dengan maksud memimjam duit". pungkas Silvia.
Bukan hanya Silvia saja yang akan dijadikan korban penipuan, ternyata menurut Sulastri anak sambungnya yang ada di Malaysia juga hampir jadi korban. Namun aksi tersebut juga gagal karena sama dengan Silvia anak sambungnya menghubungi dirinya juga dan katakan bahwa itu tidak benar.
"Bukan hanya Silvia, anak sambungku yang tinggal di Malaysia juga hampir tertipu, tetapi untunglah gagal juga sebab dia sama dengan Silvia menghubungi aku juga, dan kukatakan itu penipuan karena akun FB diretas orang tak dikenal". jelas Lastri kepada rekan-rekan satu Group WhatsAap.
Karena itu, Sulastri akun FB nya jadi korban peretasan dan juga Silvia yang hampir menjadi korban penipuan mewanti-wanti kepada rekan yang lain agar waspada dan teliti dahulu terhadap hal-hal demikian. Jika ada mengatas namakan kawan jangan langsung percaya lakukan crosscheck terlebih dahulu.
"Agar kedepannya jika ada hal seperti itu diteliti dulu kebenarannya, yaitu dengan menghubungi yang bersangkutan langsung, jangan asal percaya meski kita berteman baik contohnya aku hampir jadi korban penipuan". ungkap Silvia, dan hal senada juga dikatakan Sulastri.
Selain Silvia dan Sulastri sahabat lainnya, Syamsul Bahari juga mengingatkan agar kawan-kawan Alumni SMPN 1 Dumai berhati-hati, karena sebelumnya sahabat bernama Rinto juga pernah akun FB nya diretas oknum tak bertanggungjawab.
"Kawan-kawan agar berhati-hati karena modus penipuan dengan meretas akun FB kerap terjadi, kemarin kalau tak salah akun FB Rinto, sekarang Lastri besok-besok entah siapa lagi yang kena". ungkap pria paruh baya yang akrab disapa dengan sebutan Syul Jambang atau si Botak.
Pria yang hobby hidup melajang setelah ditinggal lsteri tersebut juga berharap agar peretasan akun FB Lastri dibuatkan berita. Biar semua kawan-kawan atau orang yang kenal dengan Sulastri mengetahui apa yang terjadi.
"Suruh Zainal buatkan berita dio kan ado media atau surat kabar biar semuo kawan-kawan bisa membaconyo". ungkapnya dengan logat Melayu kental, padahal sudah puluhan tahun berdomisili di Kota Bogor atau disebut juga Kota Hujan.
Terakhir, penulis dan juga sebagai sahabat memperingatkan kepada semua pihak agar mengabaikan pesan dari akun mengatasnamakan Sulastri Tusmin karena Hoax. Sebab diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab, dan meminta apapun pesan dari akun FB tersebut untuk diabaikan.***(RPC)
